KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta negara-negara muslim yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) agar bersatu menyampaikan pesan keras ke Amerika Serikat (AS), karena pengakuannya terhadap kota Yerusalem sebagai wilayah Israel. “Pada saat menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Tunisia, Presiden menyampaikan bahwa negara-negara OKI, negara-negara muslim harus bersatu dan menyampaikan pesan yang keras kepada Amerika,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi menerima Menlu Tunisia Khemaies Jhinaoui, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12) dikutip dari laman Setkab. Bukan hanya negara-negara anggota OKI, menurut Menlu, dirinya juga telah berkomunikasi dengan beberapa menteri luar negeri, terutama dari negara-negara besar dengan satu pesan agar negara lain tidak mengikuti Amerika untuk rencana memindahkan kedutaannya di Yerusalem. “Respons Menteri Luar Negeri Uni Eropa sampai semalam masih positif,” ungkap Retno.
Jokowi ajak negara OKI sampaikan pesan keras ke AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta negara-negara muslim yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) agar bersatu menyampaikan pesan keras ke Amerika Serikat (AS), karena pengakuannya terhadap kota Yerusalem sebagai wilayah Israel. “Pada saat menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Tunisia, Presiden menyampaikan bahwa negara-negara OKI, negara-negara muslim harus bersatu dan menyampaikan pesan yang keras kepada Amerika,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi menerima Menlu Tunisia Khemaies Jhinaoui, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12) dikutip dari laman Setkab. Bukan hanya negara-negara anggota OKI, menurut Menlu, dirinya juga telah berkomunikasi dengan beberapa menteri luar negeri, terutama dari negara-negara besar dengan satu pesan agar negara lain tidak mengikuti Amerika untuk rencana memindahkan kedutaannya di Yerusalem. “Respons Menteri Luar Negeri Uni Eropa sampai semalam masih positif,” ungkap Retno.