KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, Indonesia selain memiliki potensi yang besar, juga memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif. Hal tersebut disampaikan dalam APEC CEO Summit yang digelar di Main Ballroom, Moscone West, San Francisco, Amerika Serikat, pada Kamis, 16 November 2023. “Indonesia miliki potensi yang besar, kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, stabilitas ekonomi terjaga, stabilitas politik terjaga, dan yang paling penting komitmen kuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif,” tuturnya di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/11).
Baca Juga: Acara APEC, Sri Mulyani dan Menkeu Dunia Bahas Dampak Ekonomi AS-China Hingga Kripto Oleh karenanya, Jokowi mengajak seluruh pebisnis yang hadir dalam APEC CEO Summit untuk dapat berinvestasi di Indonesia. “Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia dan saya harap bapak Ibu dapat memanfaatkan peluang ini dengan lebih agresif dan lebih cepat,” ajaknya. Menurutnya, Indonesia merupakan pilihan yang tepat dan menjanjikan bagi para investor untuk berinvestasi. Salah satunya lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi akan tumbuh dengan baik serta sejumlah potensi yang dimiliki oleh Indonesia. Ia memaparkan sejumlah sektor prioritas Indonesia yang dapat menjadi peluang investasi bagi para investor, salah satunya adalah dalam sektor hilirisasi industri. Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar, Indonesia tengah berproses dalam membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi. “Dan menargetkan memproduksi 600.000 mobil listrik di 2030, yang akan kita mulai tahun depan,” imbuhnya.
Baca Juga: Jokowi Kunjungan ke AS, Sepakati Kerjasama Bisnis Senilai US$ 25,85 Miliar Oleh karena itu, Jokowi berharap para pebisnis APEC dapat menjadi bagian dalam proses tersebut. Lebih lanjut, beragam insentif dan fasilitas telah disiapkan pemerintah untuk hal tersebut. "Dan saya berharap pebisnis APEC dapat mengambil bagian besar di sektor ini,” ucapnya. Sektor lain yang menjadi prioritas Indonesia adalah dalam hal transisi energi. Jokowi menyebut bahwa saat ini Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 3.600 gigawatt dan juga sedang membangun Green Industrial Park seluas 30.000 hektar. “Di mana untuk pengembangannya dibutuhkan investasi, dibutuhkan pengetahuan, dibutuhkan teknologi terkini untuk menghasilkan nilai tambah sekaligus menyejahterakan masyarakat secara berkelanjutan,” sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Terbang ke Arab Saudi dan AS pada Jumat (10/11) Malam, Berikut Agendanya Prioritas investasi di Indonesia lainnya adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Presiden menilai dalam pembangunan IKN tersebut memiliki potensi investasi yang terbuka dalam sejumlah sektor. “70% area hijau, 80% transportasi publik berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor, infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan,” imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli