JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta janji akan menambah anggaran di program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Tujuannya untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. Semakin besarnya anggaran juga untuk menjawab keluhan para dokter terkait rendahnya tarif Indonesia Case Base Groups (INA-CBG's) di program KJS. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memaparkan, hasil pelaksanaan KJS selama ini menemui banyak tagihan biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (RS) yang tak diganti oleh PT Askes selaku pengelola KJS. Rata-rata, hasil verifikasi Askes hanya 70%-80% dari tagihan RS. Nah, sisa tagihan yang tak terbayarkan itu, tetap harus diganti agar RS tidak merugi. Oleh karena itu, gubernur yang akrab disapa Jokowi ini mengaku sedang mempersiapkan peraturan gubernur (Pergub) agar bisa menutupi dana yang tak terverifikasi Askes. "Sisa tagihan RS yang tidak dibayar Askes, akan kami tanggung di APBD," tegas Jokowi, Selasa (30/7).
Jokowi akan tambah dana untuk KJS
JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta janji akan menambah anggaran di program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Tujuannya untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. Semakin besarnya anggaran juga untuk menjawab keluhan para dokter terkait rendahnya tarif Indonesia Case Base Groups (INA-CBG's) di program KJS. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memaparkan, hasil pelaksanaan KJS selama ini menemui banyak tagihan biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (RS) yang tak diganti oleh PT Askes selaku pengelola KJS. Rata-rata, hasil verifikasi Askes hanya 70%-80% dari tagihan RS. Nah, sisa tagihan yang tak terbayarkan itu, tetap harus diganti agar RS tidak merugi. Oleh karena itu, gubernur yang akrab disapa Jokowi ini mengaku sedang mempersiapkan peraturan gubernur (Pergub) agar bisa menutupi dana yang tak terverifikasi Askes. "Sisa tagihan RS yang tidak dibayar Askes, akan kami tanggung di APBD," tegas Jokowi, Selasa (30/7).