Jokowi akan umumkan insentif peredam dampak negatif virus corona hari ini



KONTAN.CO.ID - Presiden Joko Widodo berencana memberikan insentif untuk mencegah dampak negatif penyebaran virus corona terhadap konomi Indonesia

Pemerintah rencananya hari Selasa (25/2) ini akan mengumumkan sejumlah insentif baik dari sisi fiskal maupun non fiskal agar pertumbuhan ekonomi di dalam negeri bisa tetap meningkat. Selain itu insentif ini bertujuan agar industri di dalam negeri tetap bisa berjalan dan tidak terlalu kena dampak negatif perlambatan ekonomi global.

Tujuan utama insentif pemerintah ini untuk mengurangi dua dampak langsung yang disebabkan oleh melemahnya ekonomi global khususnya China. 


Baca Juga: Insentif perumahan dan sembako, Ekonom: Pemerintah jaga daya beli masyarakat

Pertama, mengurangi dampak negatif merebaknya virus corona terhadap melambatnya perdagangan internasional dengan China dan negara-negara lain. Salah satu caranya dengan mendorong konsumsi di dalam negeri, sehingga ekspor yang turun ke China dan negara-negara lain bisa sedikit tergantikan oleh konsumsi di dalam negeri.

Kedua, mengurangi dampak negatif merebaknya virus corona terhadap industri pariwisata. Salah satu insentif yang akan diberikan oleh pemerintah adalah dengan memberikan sejumla insentif kepada pelaku industri pariwisata termasuk penerbangan.

Baca Juga: Tangkal efek corona, pemerintah akan kucurkan insentif untuk tiga sektor ini

Kalau tidak ada aral melintang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari Selasa (25/2) ini akan mengadakan rapat kabinet untuk memutuskan jenis insentif yang akan diberikan oleh pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Insentif fiska ini akan fokus pada dua hal yakni upaya mendorong konsumsi dalam negeri dan mengurangi beban bagi industri yang terkena dampak langsung penyebaran virus korona.

Berdasarkan riset dan wawancara KONTAN, ada 10 hal yang perlu menjadi perhatian pemerintah untuk menjadi salah satu alternatif solusi mencegah perlambatan pertumbuhan ekonomi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar