Jokowi angkat bicara soal polemik penangkapan pelaku penyerangan Novel Baswedan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghargai dan mengapresiasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang telah berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, setelah upaya selama hampir dua tahun.

Presiden mengajak semua pihak untuk mengawal kelanjutan penanganan kasus tersebut, dan jangan sampai ada spekulasi-spekulasi apa yang negatif.

“Ini kan baru pada proses awal penyidikan dari ketemunya tersangka itu, pelaku itu. Nanti kita ikuti terus, kawal terus sehingga bener-bener apa yang menjadi harapan masyarakat itu ketemu,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meninjau Revitalisasi Kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/12) pagi dilansir dari laman Setkab.


Mengenai permintaan sejumlah kalangan agar dibentuk Tim Independen dalam penyidikan kasus tersebut, Presiden Jokowi meminta semua mengawasi. Ia tidak menampik adanya permintaan pembentukan tim tersebut.

“Ya apapun yang paling penting dikawal semua, bareng-bareng mengawal, agar peristiwa itu tidak terulang lagi. Yang paling penting itu,” tegas Presiden seraya menambahkan, jangan sebelum ketemu, ribut.

Setelah ketemu, ribut. “Berikanlah polisi kesempatan untuk membuktikan bahwa itu memang bener-bener pelaku, motifnya apa, semuanya. Jangan ada spekulasi-spekulasi terlebih dahulu. Baru ditangkap kemarin kok,” tegas Presiden.

Sebelumnya Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol, Listyo Sigit, pada Jumat (27/10), telah mengumumkan keberhasilan menangkap dua tersangka pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, yaitu dua orang oknum anggota Polri, RB dan RM. Keduanya ditangkap atas bantuan Korps Kepolisian Brimob.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto