Jokowi apresiasi prestasi yang diraihan Bukalapak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukalapak catatkan jumlah pelapak yang mencapai 4 juta, dengan 2.500 karyawan. Capaian tersebut disampaikan oleh Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky di acara perayaan ulang tahun Bukalapak ke-9.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang hadir di acara tersebut turut memberikan apresiasinya. "Sekitar 70%-80% pedagang di Bukalapak adalah UMKM, saya senang sekali," kata Jokowi, Jumat (11/1).

Ia juga menyinggung soal terpilihnya Bukalapak oleh pemerintah sebagai penyalur kredit ke UMKM bernama UMi (Ultra Mikro). Ia menganggap instrumen kredit ini akan sangat bermanfaat bagi usaha mikro yang negeri ini miliki.


Meski perkembangan e-commerce melesat pesat, menurutnya masih banyak masalah yang muncul bagi banyak UMKM di Indonesia. "UMKM kita ada 56 juta, masih banyak problem seperti bagaimana membangun brand, desain, akses ke pasar, dan sumber modal," jelas Jokowi.

Masalah lain adalah banyaknya UMKM yang belum siap untuk memiliki toko online, sehingga Jokowi berharap Bukalapak dapat membangun ekosistem online yang terkoneksi dengan sistem offline-nya.

Masalah tersebut tak lantas membuat pemerintah pesimis. Jokowi yakin peluang e-commerce di Indonesia masih sangat besar. Terlebih berdasarkan hasil survei Google dan Temasek Singapura, nilai perdagangan yang dihasilkan e-commerce Indonesia di tahun lalu mencapai 23,2 miliar US$ atau Rp 336 triliun. 

Survei pun menunjukkan prediksinya bahwa nilai perdagangan ini akan naik dua kali lipat dalam enam tahun ke depan. "Saya yakin satu per satu masalah akan bisa selesai apabila pemerintah dan industri ikut membangun bersama," harap Jokowi.

Sementara, Menkominfo Rudiantara juga memberikan apresiasinya. Ia mendukung penuh segala perkembangan startup hingga menjadi perusahaan raksasa.

"Siapa pun startup Indonesia yang akan unicorn maupun decacorn, ya, harus kita dukung karena mereka lah yang menjadi representasi Indonesia di dunia ekonomi digital," katanya.

Hal positif lain dengan adanya e-commerce, pemerintah tak harus pusing terkait pengumpulan pajak. Beberapa startup telah membantu pemerintah dalam hal ini. Bentuk kerja sama tersebut menurutnya harus terus berjalan. "Pemerintah dukung sepenuhnya, apalagi e-commerce ini memberi kontribusi dalam kemudahan tax collection," ungkap Rudiantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .