Jokowi bahas lagi bantuan untuk petani dan nelayan saat pandemi virus corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membahas mengenai insentif bagi petani dan nelayan saat pandemi virus corona (Covid-19). Beberapa skema kembali disampaikan untuk penyaluran insentif. Hal itu dilakukan untuk mendorong usaha pertanian dan perikanan dalam menjaga ketersediaan bahan pangan.

"Rapat terbatas hari ini akan dibahas mengenai insentif bagi petani dan nelayan dalam rangka menjaga ketersediaan bahan pokok," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Kamis (28/5).

Baca Juga: Gugus Tugas: Selama vaksin Covid-19 belum ditemukan, status darurat tak akan dicabut


Jokowi meminta petani dan nelayan masuk dalam program jaring pengaman sosial. Sehingga nantinya dapat mengurangi beban konsumsi rumah tangga petani dan nelayan tersebut. Skema kedua yang juga telah disampaikan sebelumnya adalah berkaitan dengan subsidi bunga kredit. Anggaran sebesar Rp 34 triliun disiapkan untuk program tersebut.

Penyaluran subsidi bisa dilakukan di berbagai program yang dilakukan pemerintah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembiayaan Ultra Mikro (UMi), PNM Mekaar, Pegadaian, serta perusahaan pembiayaan lain. Selain itu subsidi bunga juga bisa dilakukan dalam program yang ada di kementerian.

"Ketiga, pemberian stimulus untuk modal kerja ini juga penting sekali bagi usaha pertanian bagi usaha kelautan dan perikanan," terang Jokowi.

Baca Juga: Kasus corona meningkat, Jokowi minta Jawa Timur dan 5 provinsi ini jadi perhatian

Penyaluran modal kerja bisa dilakukan melalui perluasan KUR bagi usaha yang bankable. Sementara yang tidak bankable bisa melalui program lain. Namun, penyederhanaan proses menjadi fokus dalam pejyaluran bantuan modal kerja. Jokowi menekankan agar nelayan dan petani dapat dengan mudah mengakses bantuan tersebut.

Keempat merupakan kebijakan non fiskal yang berkaitan dengan usaha pertanian dan nelayan. Antara lain adalah penyaluran bibit, pupuk, dan alat produksi untuk mempermudah produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .