JAKARTA. Presiden Joko Widodo menginstruksikan proyek pembangunan Bandar Udara Kulon Progo, Yogyakarta, sudah mendesak dan tidak bisa ditunda lagi pelaksanaannya. Sebab itu, instansi terkait diminta segera mempersiapkan pelaksanaan pembangunan. Hal ini dikatakan Presiden Jokowi ketika membuka rapat terbatas mengenai Pembangunan Pelabuhan Udara Kulon Progo di Kantor Kepresidanan, Senin (9/5). "Rencana pembangunan bandara di Kulon Progo ini sudah direncanakan cukup lama, sudah banyak yang menunggu. Tapi, di lapangan belum dimulai pengerjaannya," kata dia. Menurut Jokowi, Bandara Adisucipto Yogyakarta saat ini telah kelebihan beban. Dari kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun, tapi sekarang ini dipaksa melayani 3,5 juta penumpang per tahun. Sebab itu, proyek pembangunan bandara Kulon Progo harus dikebut pelaksanaannya. "Saya ingin mendengar paparan sampai sejauh mana proses mengenai rencana pembangunan bandara ini, termasuk kendala yang dihadapi di lapangan," kata dia. Jokowi bilang, dengan peningkatan kapasitas bandara ini, tentu akan memberikan dampak dan nilai tambah pada perekonomian daerah, khususnya untuk Yogyakarta. "Saya ingin agar bandara yang baru ini direncanakan dengan matang, tidak hanya untuk lima sampai sepuluh tahun ke depan, tapi sampai 30-50 tahun akan datang. Dan, terintegrsi dengan moda lainnya, baik bus maupun kereta api," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jokowi: Bandara Kulon Progo tak bisa ditunda
JAKARTA. Presiden Joko Widodo menginstruksikan proyek pembangunan Bandar Udara Kulon Progo, Yogyakarta, sudah mendesak dan tidak bisa ditunda lagi pelaksanaannya. Sebab itu, instansi terkait diminta segera mempersiapkan pelaksanaan pembangunan. Hal ini dikatakan Presiden Jokowi ketika membuka rapat terbatas mengenai Pembangunan Pelabuhan Udara Kulon Progo di Kantor Kepresidanan, Senin (9/5). "Rencana pembangunan bandara di Kulon Progo ini sudah direncanakan cukup lama, sudah banyak yang menunggu. Tapi, di lapangan belum dimulai pengerjaannya," kata dia. Menurut Jokowi, Bandara Adisucipto Yogyakarta saat ini telah kelebihan beban. Dari kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun, tapi sekarang ini dipaksa melayani 3,5 juta penumpang per tahun. Sebab itu, proyek pembangunan bandara Kulon Progo harus dikebut pelaksanaannya. "Saya ingin mendengar paparan sampai sejauh mana proses mengenai rencana pembangunan bandara ini, termasuk kendala yang dihadapi di lapangan," kata dia. Jokowi bilang, dengan peningkatan kapasitas bandara ini, tentu akan memberikan dampak dan nilai tambah pada perekonomian daerah, khususnya untuk Yogyakarta. "Saya ingin agar bandara yang baru ini direncanakan dengan matang, tidak hanya untuk lima sampai sepuluh tahun ke depan, tapi sampai 30-50 tahun akan datang. Dan, terintegrsi dengan moda lainnya, baik bus maupun kereta api," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News