Jokowi bantah batalkan proyek 6 ruas jalan tol



JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan hingga saat ini belum menentukan sikap terkait keberlanjutan proyek enam ruas jalan tol yang telah digagas pada masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso. Pernyataan Jokowi ini sekaligus membantah apa yang pernah dilontarkan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ). Sebelumnya, DTKJ mengungkapkan bahwa Jokowi menolak proyek tersebut dan segera mengirimkan surat penolakan kepada Kementerian Pekerjaan Umum."Sampai detik ini, saya belum dipaparin apa-apa, jadi saya belum bisa jawab. Saya tuh belum mengerti jalan tol itu untuk apa, kemudian dari mana ke mana, ditanya terus dari dulu, wong saya belum mengerti, gimana saya bisa jawab," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (28/12).Oleh karena itu, kata Jokowi, ia memerlukan adanya pemaparan dan kajian lebih mendalam terkait proyek tersebut. Jokowi mengatakan, ia tak mau mengambil kebijakan yang tidak tepat, terutama jika jalan tol tersebut nantinya tidak digunakan untuk kendaraan pribadi, tetapi untuk transportasi massal."Misalnya tol itu ada dan untuk apa? Apakah untuk transportasi umum atau apa? Jangan-jangan untuk transportasi umum, elevated bus. Makanya, saya tidak bisa jawab, nanti malah keliru. Saya harus mengerti dulu itu untuk apa," kata Jokowi.Sikap Jokowi tersebut berbanding terbalik dengan Ketua DTKJ Azas Tigor Nainggolan yang mengatakan bahwa saat bertemu Jokowi, diungkapkan tentang rencana mengirimkan surat pembatalan proyek enam ruas jalan tol ke Kementerian PU. Mengenai surat pembatalan proyek tersebut, kata Tigor, sudah dibahas dengan Dinas Perhubungan DKI."Dia (Jokowi) sudah tegas menolak (enam ruas jalan tol) dan lebih mengedepankan pembangunan angkutan umum. Cuma minggu lalu Menteri PU bilang Jokowi belum kirim surat penolakan. Pokoknya gini, dalam waktu dekat, Gubernur akan mengirimkan surat ke Menteri PU untuk menolak enam ruas jalan tol," kata Tigor.Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Pristono mengatakan, apa yang dinyatakan DTKJ hanya merupakan saran. "DTKJ menyarankan tidak. Kita tunggu kajian saja. Dikaji dululah," kata Pristono.Seperti diketahui, pembangunan enam ruas jalan tol dibagi empat tahap yang rencananya selesai pada 2022. Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 17,88 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Bekasi Raya sepanjang 11 kilometer senilai Rp 7,37 triliun. Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 11,38 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,65 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,27 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Sementara terakhir yaitu Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,56 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Jika sudah selesai, keenam ruas tol itu akan menjadi satu dengan tol lingkar luar milik PT Jasa Marga Tbk, tetapi tarifnya akan terpisah dengan tol lingkar luar. (Kurnia Sari Aziza/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie