Jokowi: BEI segera membersihkan praktik jual-beli saham tidak benar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar otoritas pasar saham melakukan bersih-bersih. Supaya tidak ada lagi praktik manipulator dalam perdagangan saham di Indonesia.

Tujuannya agar kepercayaan investor pun bisa tetap terjaga. "Saya berpesan agar otoritas bursa, Otoritas Jasa keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI) segera membersihkan bursa dari praktik jual beli saham yang tidak benar," ujar Jokowi saat membuka perdagangan 2020, Rabu (2/1).

Baca Juga: Hari pertama tahun 2020, IHSG dibuka berseri di level 6.305,9

Jokowi menegaskan agar tidak ada lagi saham gorengan di tahun 2020. Harga saham yang dimanipulasi dinilai bisa merugikan investor.

Oleh karena itu perlu perlindungan yang baik bagi investor. Transaksi yang menjurus pada tindakan kriminal harus ditindak sesuai hukum yang berlaku.

"Jangan sampai ada lagi dari Rp 100 digoreng jadi Rp 1.000 goreng jadi Rp 4.000," terang Jokowi.

Jokowi meminta agar menciptakan sistem transaksi yang benar-benar transparan, terpercaya, dan valid. Hal itu untuk menciptakan ekosistem usaha yang baik.

Baca Juga: Prabowo optimistis dengan rencana besar Presiden Jokowi

"Tahun 2020 saya harapkan dapat menjadi momentum bagi OJK, BI untuk mencanangkan tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator," tegas Jokowi.

Tindakan tersebut dinilai penting mengingat Indonesia menjadi negara tujuan investasi. Jokowi menyampaikan Indonesia memiliki potensi sebagai most preferred emerging market di tahun 2020.

Asal tahu saja, BEI mencatat 55 perusahaan initial public offering (IPO) sepanjang 2019. Angka itu merupakan yang tertinggi di ASEAN dan tertinggi ketujuh di dunia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di perdagangan perdana tahun 2020, Kamis (2/1). Mengutip RTI, pukul 09.15 WIB, indeks naik 0,10% ke level 6.305,902.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto