Jokowi beri sinyal PLN jadi service company



JAKARTA. Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memberikan lampu hijau kepada Indonesia Power Producer (IPP) untuk giat melakukan pembangunan pembangkit. Pasalnya, dalam beberapa tahun mendatang PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak lagi membangun pembangkit yang hanya dijadikan sebagai Service Company. Jokowi mengatakan, kebutuhan listrik di Indonesia sangat besar. Maka dari itu, jika PLN ditugaskan membangun pembangkit sendiri tidak akan menyanggupi. "Kalau memang dikerjakan sendiri bisa puluhan tahun tidak selesai," terangnya di Kantor PLN Pusat, Selasa (7/4). Ia bilang, saat ini dari target pembangunan 35.000 Megawatt (MW) dalam jangka lima tahun, dibutuhkan dana sekitar Rp 1.200 triliun. "Tidak mungkin PLN sendirian, saat ini dana lebih banyak ke IPP, jadi PLN bisa menghemat 30 triliun," jelasnya. Yang terpenting, kata Jokowi, wacana PLN menjadi Service Company sebagai salah satu target agar terealisasinya mega proyek 35.000 MW. Agar, masyarakat bisa menikmati listrik. "Tapi PLN juga harus efisien," tandasnya. Direktur Utama PLN, Sofyan Basir menjelaskan, wacana tersebut didasari atas kesulitan PLN dari segi pendanaan. "Lebih kepada kemampuan keuangan," jelasnya di Kantor PLN Pusat, Selasa (7/4). Ia mengklaim, diberikannya ruang yang lebih besar kepada IPP dalam program pembangkit 35.000 MW dinilai akan berdampak pada terbuka lebarnya lapangan kerja. Ia meyakini, akan terjadi harga listrik yang kompetitif dan berdampak baik pada murahnya harga. "Saya pikir para investor akan antusias dan tambah lapangan kerja. Mimpi saya jika industri (perusahaan listrik) banyak, mungkin tarifnya diturunkan," ujar Sofyan. Terkait itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengatakan, Presiden RI telah berbicara dengan PLN, bahwa PLN fokus untuk jadi Service Company. Karena saat ini, semakin lama pembangkit akan dikuasai oleh IPP.

"PLN akan berbagi peran dengan IPP, fokus PLN bagaimana melayani masyarakat dengan baik. dan cukup kompetitif jika pembangkit dikerjakan oleh IPP," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan