Jokowi Berpesan ASEAN Jangan Jadi Ajang Persaingan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para Menteri Luar Negeri ASEAN dan mitra untuk menjadi pemenang yang terhormat, yang menang tanpa merendahkan dan mengalahkan yang lain.

Ajakan tersebut disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara Courtesy Call Menteri Luar Negeri ASEAN kepada Presiden RI yang digelar di Shangri-La Hotel, Jakarta, pada Jumat (14/7).

"Saya mengajak kita semuanya marilah kita menjadi pemenang yang terhormat, menang tanpo ngasorake," ujar Presiden Jokowi dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden Jumat (14/7).


Baca Juga: Berdampak ke Ekspor RI, Jokowi Gelar Rapat Bahas UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Jokowi mengatakan, ASEAN memiliki komitmen untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas serta memperkokoh sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Ia juga menyebut ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan dan menjadi proksi negara mana pun, serta selalu menghormati hukum internasional secara konsisten.

"Kami di ASEAN berkomitmen untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas serta memperkokoh sentralitas asean dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan, tidak boleh menjadi proxy negara manapun dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia atau epicentrum of growth, karena memiliki penduduk usia produktif dan kekayaan alam yang melimpah. Meski demikian, ASEAN masih membutuhkan dukungan dan kerja sama dari negara maju dan negara sahabat lainnya.

"Kami negara-negara ASEAN, negara yang sedang berkembang butuh pengertian, butuh kearifan, dan juga butuh dukungan baik negara-negara maju dan negara-negara sahabat untuk meninggalkan pendekatan  zero sum dan mengambil pendekatan saling menguntungkan," tuturnya.

Selain itu, Jokowi juha menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan kepada Indonesia, baik pada saat memegang presidensi G20 tahun lalu, maupun keketuaan ASEAN saat ini. Presiden meyakini kehadiran para Menlu akan menghasilkan manfaat bagi penyelesaian masalah di kawasan dan dunia.

Baca Juga: Aturan Terbit! Eksportir Wajib Simpan 30% Devisa Hasil Ekspor SDA di Dalam Negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat