Jokowi Bertemu Chief Executive Hong Kong, Bahas Investasi Hingga Perlindungan WNI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Chief Executive Hong Kong, John Lee, beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/7).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan tiga hal. Yakni soal investasi, perdagangan, hingga perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di Hong Kong.

Terkait masalah investasi, Retno menyebut, Presiden Jokowi menyampaikan peluang investasi di Indonesia sangat besar, seperti yang ada di pembangunan ibu kota negara baru.


Kemudian, peluang investasi pada beberapa sektor yang lain diantaranya mengenai infrastruktur, transportasi, digital technology, dan juga green energy.

Baca Juga: Antisipasi El Nino, Jokowi Instruksikan Jajarannya Gelar Pasar Murah

Kedua, terkait perdagangan, kedua pihak berkomitmen memberikan fasilitasi agar hambatan-hambatan perdagangan makin menurun. Sebab, jumlah perdagangan antara Indonesia dan Hong Kong sudah cukup besar.

Menurut Retno, pada kuartal pertama tahun lalu, perdagangan Indonesia dengan Hong Kong naik cukup signifikan lebih dari 20%.

"Yang disampaikan Presiden adalah akses beberapa produk Indonesia antara lain produk makanan, pertanian, dan rempah-rempah. Presiden menyarankan agar ada kerja sama di bidang bea cukai yang disambut baik oleh Chief Executive Hong Kong," ujar Retno dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7).

Ketiga, Presiden Jokowi menitipkan juga terkait perlindungan warga negara Indonesia berikut kesejahteraannya. Seperti diketahui, jumlah WNI di Hong Kong mencapai lebih dari 140.000 orang dengan 90% di antaranya merupakan pekerja migran.

"Chief Executive mengatakan bahwa mereka sangat berterima kasih dengan keberadaan pekerja migran Indonesia di sana yang sangat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Hong Kong dan Bapak Presiden menyampaikan titip untuk perlindungannya dan juga masalah kesejahterannya," jelas Retno.

Retno menambahkan bahwa dari pertemuan tersebut, komitmen pada tataran Chief Executive dan beberapa perusahaan terkait investasi di Indonesia terlihat sangat kuat. Hal tersebut dikarenakan situasi perekonomian Indonesia yang dinilai baik dan stabil.

"Mereka melihat bahwa perkembangan ekonomi Indonesia sangat baik, terus meningkat, dan sangat stabil. Jadi itu yang kemudian menjadikan mereka memutuskan untuk terus meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia," tandasnya.

Selain didampingi Menteri Luar Negeri, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi turut didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Baca Juga: Manfaat Dirasakan Rakyat, Jokowi: Permintaan Pembangunan Jalan Tol Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat