JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seharusnya dipimpin oleh orang yang profesional, akuntabel dan independen untuk mencegah kerugian negara. Dari sekian banyak kerugian yang dialami negara, sebagian besar dinilai bersumber dari pengelolaan BUMN yang tidak tepat. "Jokowi butuh bos BUMN yang jempolan," ujar peneliti independent Dede Nugroho, dalam sebuah diskusi mengenai calon direksi BUMN di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/11). Dede menyebutkan, dalam data laporan mengenai keuangan BUMN, setidaknya dalam dua tahun terakhir, beberapa BUMN mengalami kerugian. Sebut saja seperti Garuda Indonesia, Krakatau Steel, dan Aneka Tambang.
'Jokowi butuh Bos BUMN yang Jempolan'
JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seharusnya dipimpin oleh orang yang profesional, akuntabel dan independen untuk mencegah kerugian negara. Dari sekian banyak kerugian yang dialami negara, sebagian besar dinilai bersumber dari pengelolaan BUMN yang tidak tepat. "Jokowi butuh bos BUMN yang jempolan," ujar peneliti independent Dede Nugroho, dalam sebuah diskusi mengenai calon direksi BUMN di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/11). Dede menyebutkan, dalam data laporan mengenai keuangan BUMN, setidaknya dalam dua tahun terakhir, beberapa BUMN mengalami kerugian. Sebut saja seperti Garuda Indonesia, Krakatau Steel, dan Aneka Tambang.