Jokowi dan Puan lebih diinginkan pimpin PDIP



JAKARTA. Hasil survei Cyrus Network, masyarakat menginginkan regenerasi kepemimpinan di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dua politisi muda PDI-P, Joko Widodo dan Puan Maharani lebih diinginkan publik untuk menjadi ketua umum periode selanjutnya dibandingkan Megawati Soekarnoputri yang telah memimpin PDI-P selama beberapa periode.

Berdasarkan survei Cyrus Network yang dilakukan pada 1-7 Desember 2014, jika Megawati tak diikutsertakan dalam kompetisi, maka Jokowi mendapatkan dukungan dari 29,3% responden. Puan Maharani berada pada peringkat kedua dengan 24,5% dan Ganjar Pranowo berada pada peringkat ketiga dengan 12,4%.

Saat Megawati diikutkan dalam kompetisi, Jokowi tetap ungul dengan dukungan sebanyak 26,1 responden. Puan juga masih berada pada urutan kedua dengan 18,6%. Nama Megawati baru muncul di peringkat ketiga dengan 16,7%.


Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan, hasil survei ini menunjukkan bahwa Megawati harus segera menyerahkan tampuk kepemimpinannya kepada tokoh PDI-P yang lebih muda. Dukungan publik terhadap Megawati, menurut dia, sangat minim.

"Kalau Megawati kalah dari Jokowi yang sekarang jadi Presiden, masuk akal, tapi kalau kalah dengan Puan enggak masuk akal," kata Hasan saat merilis hasil survei di Jakarta, Senin (15/12/2014) siang.

Politisi PDI-P Eva Kusuma Sundari yang hadir dalam rilis survei tersebut mengatakan, survei yang dilakukan Cyrus ini lebih melihat partai dari ketokohan, bukan sistem yang dibangun.

"Saya nggak suka pendekatan seperti ini, seolah yang kita butuh tokoh bukan sistem. Ini enggak sehat untuk partai," ujar Eva.

Responden survei ini adalah penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Jumlah responden 1220 orang tersebar secara proporsional pada 122 desa/kelurahan terpilih di 33 provinsi di Indonesia. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95% dengan margin of eror plus minus 3,1%. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa