JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo disarankan lebih selektif dalam memilih figur yang masuk sebagai menteri dalam kabinetnya. Jokowi pun disarankan untuk tak memilih menteri yang rangkap jabatan di partai politik agar bisa fokus mengerjakan tugas negara. "Kalau Ketum jadi menteri, dia harus memilih, apakah akan tetap jadi ketum saja atau jadi menteri, karena dua jabatan itu sangat menyita waktu," ujar Direktur Eksekutif Populi Center Nico Harjanto dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (26/7). Nico menilai jabatan menteri haruslah diisi orang yang berkomitmen dan mengisi waktunya sepenuhnya untuk menjalankan tugas sebagai menteri. Nico mengaku tak mempersoalkan apabila ada partai yang mengusulkan nama calon menteri kepada Jokowi-JK. "Ini sangat wajar, salah stau fungsi parpol adalah untuk rekrutmen politik," kata dia.
Jokowi diharap tak pilih menteri rangkap di parpol
JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo disarankan lebih selektif dalam memilih figur yang masuk sebagai menteri dalam kabinetnya. Jokowi pun disarankan untuk tak memilih menteri yang rangkap jabatan di partai politik agar bisa fokus mengerjakan tugas negara. "Kalau Ketum jadi menteri, dia harus memilih, apakah akan tetap jadi ketum saja atau jadi menteri, karena dua jabatan itu sangat menyita waktu," ujar Direktur Eksekutif Populi Center Nico Harjanto dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (26/7). Nico menilai jabatan menteri haruslah diisi orang yang berkomitmen dan mengisi waktunya sepenuhnya untuk menjalankan tugas sebagai menteri. Nico mengaku tak mempersoalkan apabila ada partai yang mengusulkan nama calon menteri kepada Jokowi-JK. "Ini sangat wajar, salah stau fungsi parpol adalah untuk rekrutmen politik," kata dia.