Jokowi dinilai cocok gantikan Megawati di PDI-P



JAKARTA . Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengatakan ingin segera pensiun dari jabatannya sebagai pemimpin partai berlambang Banteng itu. Hal itu dikatakan olehnya pada peresmian Kantor DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) pada Kamis (30/3) silam.

Menanggapi hal itu Waketum Gerindra Arief Poyuono menilai, Joko Widodo sebagai sosok yang tepat menggantikan Megawati.

"Saya rasa Pak Joko Widodo sangat mumpuni ya untuk mengantikan Ibu Mega jika Bu Mega Pensiun dari politik," kata Arief melalui pesan singkat, Selasa (4/4).


Arief mengungkapkan alasannya. Jokowi merupakan kader PDI-P yang dikader khusus oleh Megawati untuk disiapkan sebagai pemimpin nasional. Dimulai dari tingkatan kotamadya, provinsi sampai terpilih sebagai presiden.

Sehingga, Arief menilai hanya Joko Widodo yang paling cocok sebagai calon pengganti Megawati.

"Kalau di ibaratkan dalam sejarah kerajaan Jawa, Ibu Megawati itu seperti Ratu Kalinyamat dan Joko Widodo itu adalah Joko Tingkir yang sama sama memerangi Pangeran Aryo Penangsang," kata Arief.

Arief mengatakan, pemimpin PDI-P tidak harus trah Soekarno. Namun, trah Soekarno harus punya peran penting di PDI-P. "Karena penting dilestarikan trah Sukarno di PDI-P. Sebagai simbol Sukarno," katanya.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa terdapat mekanisme untuk memilih seorang pemimpin di PDIP, yaitu dengan melalui kongres partai. "Ada mekanisme kongres yang harus dilalui dan kami juga harus mendengar aspirasi dari tingkat bawah," jelas Hasto saat blusukan di kawasan Koja, Jakarta Utara, Minggu (2/4).

Dia menjelaskan bahwa apa yang dikatakan oleh Megawati adalah untuk mengingatkan kepada partai bahwa proses pengkaderan itu penting guna menyiapkan pemimpin berikutnya. "Ibu mengingatkan kepada partai untuk melakukan pengkaderan dan kami secara konsisten juga telah menjalankan hal itu," kata Hasto.

(Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini