Jokowi dinilai meremehkan survei upah versi buruh



JAKARTA. Sekretaris Jenderal Forum Buruh DKI Jakarta, Muhammad Toha menegaskan kekecewaannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp 2,4 Juta.

Menurut Toha, dengan penetapan UMP DKI sebesar itu, Jokowi telah menyepelekan hasil survei upah versi para buruh.

"Pada dasarnya kebutuhan buruh 3,7 juta itu survei yang dibikin pada bulan Juli. Survei itu bukan main-main," ujar Muhammad Toha saat menggelar jumpa pers di depan Balai Kota, Jakarta, Rabu (6/11/2013).


Toha juga menyatakan, kembalinya buruh melakukan aksi demonstrasi siang ini untuk menunjukkan bahwa buruh tetap konsekuen menginginkan UMP Jakarta Rp 3,7 Juta.

"Forum buruh DKI, menyatakan sangat kecewa dengan Gubernur, yang hari jumat menandatangani ditetapkannya UMP Jakarta sebesar 2,4 juta," ucap Muhammad Toha.

Sementara itu, Jokowi sedang tidak berada di Balai Kota. Dirinya tengah mengunjungi beberapa lokasi seperti ke Sunter dan Pluit, Jakarta Utara.

Ini kesekian kalinya Jokowi enggan menemui buruh yang telah lebih dari satu pekan melakukan aksi demonstrasi di kantornya.

Pada Kamis pekan lalu, Jokowi berusaha menemui buruh, namun buruh belum siap menemui mantan Wali Kota Solo tersebut. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan