Jokowi dorong belanja teknologi daerah seperti belanja investasi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo mendorong pemerintah daerah untuk belanja teknologi. Hal itu untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dunia. Sehingga belanja teknologi dapat dimasukkan sebagai belanja investasi oleh pemerintah daerah.

"Belanja teknologi harus diperlakukan sebagai belanja investasi, kita garisbawahi ini," ujar Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional tahun 2021 di Istana Negara (4/5).

Oleh karena itu, belanja teknologi harus memiliki manfaat bagi publik. Serta belanja teknologi harus menghitung pengembalian investasi sehingga dapat berlanjut. 


Jokowi mendorong Indonesia dapat menjadi produsen teknologi ke depan. Sehingga di tengah perkembangan teknologi dunia, Indonesia tidak hanya menjadi konsumen.

Baca Juga: Kemenkeu menurunkan outlook defisit APBN tahun 2022

Indonesia harus mampu mencetak teknolog yang mampu bersaing secara global. Selain itu, pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi juga perlu terus didorong. "Harus mengembangkan smart digitalpreneur yang mengembangkan kewirausahaan dan membuka lapangan kerja di dalam negeri," terang Jokowi.

Presiden ketujuh Republik Indonesia itu menyampaikan bahwa saat ini seluruh perusahaan bergerak pada teknologi. Mulai dari sektor keuangan, kesehatan, hingga pendidikan.

Teknologi memberikan nilai tambah bagi seluruh sektor industri. Oleh karena itu, perencanaan yang tepat diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi.

"Perencanaan harus mengantisipasi semua itu, harus responsif terhadap disrupsi yang membuat dunia berubah sangat cepat, harus responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul secara cepat yang sering tidak kita duga," jelas Jokowi.

Pada kesempatan tersebut, bekas Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung mengenai fokus kerja pemerintah pada tahun 2022 mendatang. Pemerintah masih akan fokus dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Selanjutnya: Dewan Energi Nasional dukung optimalisasi program 1 juta kompor listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli