JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan bahwa energi gas bumi jangan hanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga saja. Industri pun, kata Jokowi, harus menggunakan jenis energi bersih tersebut. "Menggunakan gas itu bisa mengefisiensikan biaya-biaya industri," ujar Jokowi di sela-sela peresmian dibukanya jaringan gas bumi di rusunawa Marunda, Jakarta Utara pada Kamis (25/9). "Contohnya kalau pakai tabung elpiji bisa Rp 60.000 itu bisa jadi Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Murah banget," lanjut Jokowi. Jika biaya produksi barang efisien, Jokowi yakin jika harga produk tersebut jauh lebih murah. Otomatis, produk tersebut pun lebih kompetitif di pasaran. Kendala penyediaan gas bumi, lanjut Jokowi, terdapat di pembangunan infrastruktur pipa gas. Namun, Jokowi memastikan dengan kerja sama antara PGN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan mempercepat dibukanya jaringan gas ke sektor industri. "Yang penting, gas bumi itu ada di negara kita. Jadi ndak usah impor. Kalau BBM dan Elpiji kan sebagian impor, kalau ini seluruhnya dari dalam negeri," lanjut Jokowi. Sekadar gambaran, penggunaan bahan bakar gas bumi di Jakarta baru mencapai 95 bilion british thermal unit day atau 2,7 juta liter per hari. Sebanyak 98% penggunaan gas itu yakni industri dan hanya 2% dialiri ke rumah tangga dan transportasi. Namun, jumlah penggunaan gas bumi untuk sektor industri bisa dioptimalkan berkali-kali lipat lagi. Sebab, masih banyak industri yang berbasis pada gas Elpiji dan bahan bakar minyak. (Fabian Januarius Kuwado)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jokowi dorong industri gunakan gas
JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan bahwa energi gas bumi jangan hanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga saja. Industri pun, kata Jokowi, harus menggunakan jenis energi bersih tersebut. "Menggunakan gas itu bisa mengefisiensikan biaya-biaya industri," ujar Jokowi di sela-sela peresmian dibukanya jaringan gas bumi di rusunawa Marunda, Jakarta Utara pada Kamis (25/9). "Contohnya kalau pakai tabung elpiji bisa Rp 60.000 itu bisa jadi Rp 20.000 hingga Rp 30.000. Murah banget," lanjut Jokowi. Jika biaya produksi barang efisien, Jokowi yakin jika harga produk tersebut jauh lebih murah. Otomatis, produk tersebut pun lebih kompetitif di pasaran. Kendala penyediaan gas bumi, lanjut Jokowi, terdapat di pembangunan infrastruktur pipa gas. Namun, Jokowi memastikan dengan kerja sama antara PGN dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan mempercepat dibukanya jaringan gas ke sektor industri. "Yang penting, gas bumi itu ada di negara kita. Jadi ndak usah impor. Kalau BBM dan Elpiji kan sebagian impor, kalau ini seluruhnya dari dalam negeri," lanjut Jokowi. Sekadar gambaran, penggunaan bahan bakar gas bumi di Jakarta baru mencapai 95 bilion british thermal unit day atau 2,7 juta liter per hari. Sebanyak 98% penggunaan gas itu yakni industri dan hanya 2% dialiri ke rumah tangga dan transportasi. Namun, jumlah penggunaan gas bumi untuk sektor industri bisa dioptimalkan berkali-kali lipat lagi. Sebab, masih banyak industri yang berbasis pada gas Elpiji dan bahan bakar minyak. (Fabian Januarius Kuwado)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News