Jokowi dorong Twitter berinvestasi di Indonesia



JAKARTA. Calon presiden (capres) Joko Widodo, Selasa (3/6), menerima kunjungan Direktur Strategi Politik Global Twitter, Peter Greenberger. Pemanfaatan Twitter sebagai wadah kampanye politik menjadi bahan pembicaraan dalam pertemuan mereka. Jokowi pun mendorong Twitter berinvestasi di Indonesia."Twitter adalah salah satu kanal media sosial yang sangat penting dalam proses demokrasi dan menjaga kebebasan untuk menyampaikan pendapat, termasuk kritik terhadap pemerintah," kata Jokowi, kemaren. Menurut Jokowi, Twitter sudah menjadi sarana terpenting bagi kegiatan kampanye oleh para calon presiden. "Karenanya, kami ingin menjadikan Twitter sebagai alat pendidikan politik kepada rakyat tentang pentingnya menyampaikan aspirasi secara santun dan terhormat di ranah publik," ujarnya.Pertemuan Jokowi dengan Greenberger, mendapatkan perhatian dari para relawan Jokowi yang juga mengikuti akun milik calon presiden bernomor urut 2 ini. Para relawan ini juga adalah para pengguna aktif Twitter, dengan isu pemilu presiden menjadi salah satu topik hangat mereka di jejaring sosial ini."Saya pribadi sangat berterima kasih kepada jutaan relawan pendukung saya di Twitter yang sudah bertahun-tahun setia mendukung saya, bahkan sejak sebelum pencalonan presiden ini dimulai," lanjut Jokowi. Dorong investasiKunjungan Greenberger ke Indonesia tidak terlepas dari posisi negara ini sebagai salah satu pasar pengguna Twitter terbesar di dunia. Saat ini tercatat 20 juta orang menjadi pengguna aktif Twitter di Indonesia.Di antara basis pengguna Twitter, sebagian besar merupakan para pemilih muda. Kalangan ini memiliki karakter kritis, terbiasa dengan media digital, dan tak mudah dipengaruhi iklan maupun politik uang. Terkait pemilu presiden, jumlah pemilih pemula dan muda memiliki proporsi 30 persen dari total pemilih, atau sekitar 52 juta orang. Dengan semua data tersebut, Jokowi pun mengundang Twitter berinvestasi di Indonesia. "Kita sudah menyediakan pasar yang besar untuk Twiitter dengan 20 juta pengguna, sudah seharusnya Twitter juga berinvestasi secara riil di Indonesia," ujar dia."Kita kan memiliki semua elemen yang diperlukan, yaitu tenaga kerja dan potensi perkembangan pasar yang pasti akan lebih meningkat, dan salah satu program utama saya akan memastikan bahwa infrastruktur hukum di Indonesia lebih kondusif lagi bagi perkembangan teknologi informasi untuk masa depan," katanya. (Laksono Hari Wiwoho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto