Jokowi hanya semalam di Singapura



TANGERANG. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ibu negara Iriana Joko Widodo serta putra dan putrinya berangkat ke Singapura, Jumat (21/11) sore untuk menghadiri acara wisuda putera bungsunya, Kaesang Pangarep.

Presiden Jokowi merogoh koceknya sendiri untuk seluruh biaya transport hingga seluruh kegiatannya selama di Singapura. "Biaya sendiri, ini acara keluarga, bukan acara kenegaraan," tegas Sekretrais kabinet, Andi Wijayanto di bina graha kompleks istana kepresidenan, jakarta, Jumat (21/11).

Lawatan Jokowi pun, jelasnya, hanya satu malam di Singapura. Artinya, Jokowi hanya berada di Singapura pada Jumat (21/11) malam, saat acara wisuda digelar.


"Hanya satu malam. Acaranya sendiri berlangsung jam 19.00 sampai 21.30, Sabtu pagi kembali ke Jakarta. Tadinya presiden ingin kembali malam, tapi tidak dimungkinkan karena enggak dapat jadwal penerbangan," jelasnya.

Andi pun menegaskan lawatan Jokowi tersebut di luar jam kerja. Artinya tidak berstatus cuti. Karena Jokowi berangkat Jumat (21/11) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Kan di luar jam kerja jadi di luar jam kerja. Setengah empatan, mungkin berangkat mungkin jam 4 sore," tandasnya.

Jokowi dan keluarga akan bertolak ke Singapura memakai pesawat komersial Garuda Indonesia dan duduk di kelas ekonomi. Jokowi dan keluarga akan berangkat dari bandar udara internasional soekarno-hatta, cengkareng.

Andi juga menegaskan Jokowi berangkat bukan untuk urusan kepresidenan ke Singapura, tetapi untuk menghadiri wisuda putranya malam pukul 19.00 waktu Singapura.

Karena tidak sedang melaksanakan fungsi kepresidenan jelasnya, Jokowin tidak akan menggunakan fasilitas yang diberikan negara dalam rangka tugas kepresidenan.

"Yang diberikan hanya hak protkoler dan pengamanan melekat sebagai seorang presiden. Tapi hak-hak lain yang biasanya diberikan untuk tugas kepresidenan tidak, karena ini memang urusan pribadi," tandasnya.

Dia jelaskan hak protokoler melekat pada seorang presiden selama 24 jam untuk urusan apa pun. Sedangkan untuk pengamanan melekat, imbuhnya, tentunya Pasukan pengamanan presiden (Paspampres) sudah menghitung dengan seksama, minimal yang harus digelar untuk mengamankan presiden di Singapura.

"Paspampres tentunya juga bekerjsama dengan pengamanan di singapura untuk memastikan acara presiden di sana berlangsung dengan baik. Itu sudah diperhitungkan dengan matang," jelasnya.

Andi pun menjelaskan jumlah Paspampres yang melekat pada seorang presiden adalah tujuh personil. "Tapi, tim advance terlebih dahulu yang sudah berangkat', tuturnya. (Sri Handriyatmo Malau)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan