KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, hingga bulan Desember 2023 mendatang, terdapat pembangunan senilai Rp 45 triliun yang akan direalisasikan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Meski demikian, Jokowi mengatakan bahwa IKN merupakan proyek jangka panjang. “Tapi memang ini sekali lagi bukan untuk proyek tahun depan, bisa 15 tahun, bisa 20 tahun, bisa juga 10 tahun, kalau swastanya kencang kenapa tidak?” ucap Jokowi.
Menurutnya, anggaran dana pembangunan IKN 20% menggunakan anggaran dari APBN. Sedangkan 80% sisanya dari private sector atau swasta. “Kemarin kita rancang 20 persen itu dari anggaran APBN, yang 80 persen itu PPP atau dari private sector. Dan, yang saya senang setelah pemerintah memulai dua tahun yang lalu, pertengahan tahun ini sudah mulai swasta masuk, swasta masuk, swasta masuk, peletakan batu pertama, groundbreaking, groundbreaking, selalu terus,” ujarnya seperti yang dilansir dari
Setkab.go.id. Itulah sebabnya, pemerintah ke depan akan mempercepat masuknya investor swasta dan dunia usaha dalam pembangunan IKN. Jokowi menyebut bahwa sejak dua-tiga bulan lalu pembangunan sejumlah infrastruktur sudah dimulai oleh pihak swasta.
Baca Juga: Butuh Anggaran Jumbo, Jokowi Ajak Semua Pihak Ikut Serta Bangun IKN “Kita lihat dunia usaha dua bulan, tiga bulan yang lalu sudah memulai hotel, ada rumah sakit, ada mal, ada sekolah, ada training center, semuanya sudah dimulai,” ungkap Presiden. Presiden menambahkan, hingga saat ini banyak investor asing yang tertarik untuk berinvestasi di kawasan IKN. Namun, Presiden menyebut bahwa saat ini pemerintah memprioritaskan investor dalam negeri. “Misalnya dari Singapura kemarin 130 investor datang melihat Nusantara dan banyak yang berminat. Yang sudah letter of interest berapa, Pak, total? [Sebanyak] 320, banyak, tapi kita berikan terlebih dahulu kepada investor-investor dalam negeri,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung sistem manajemen dan tata kelola Guyana, negara di Amerika Selatan yang berhasil menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Peningkatan perekonomian Guyana, kata Presiden, dihasilkan dari kolaborasi antara pemerintah dengan sektor swasta.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Investasi di IKN Akan Capai Rp 45 Triliun Hingga Akhir Desember 2023 “Digarap oleh swasta, bukan oleh BUMN, tapi difasilitasi, diatur oleh pemerintah, itu yang benar. Jangan sampai, di sini itu juga kadang-kadang swasta pengin mengatur, yang tertawa itu pasti sudah pernah mengatur. Enggak, yang benar itu silakan garap swasta, tapi pemerintah memfasilitasi dan mengatur,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie