Jokowi ingin suku bunga kredit diturunkan



KONTAN.CO.ID - Presiden Joko Widodo, Senin ini (28/8) mengumpulkan regulator bidang ekonomi untuk membahas suku bunga kredit. Mereka yang datang yaitu Gubernur BI Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Keuangan untuk membahas penurunan suku bunga kredit perbankan di Istana.

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, dalam pertemuan tersebut Jokowi mengatakan, ingin suku bunga kredit diturunkan agar kredit bisa dipacu dan ekonomi bisa digenjot.

Maklum saja, sekarang penurunan suku bunga kredit sudah mendapat banyak dukungan. Pertama, dari laju inflasi yang Januari - Juli 2017 yang masih terjaga di level 2,6% dan inflasi tahun ke tahun yang masih terjaga di level 3,88%.


Dukungan kedua, datang dari penurunan suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate dari 4,75% menjadi 4,5% yang dilakukan BI beberapa waktu lalu. "Logikanya memang harus diturunkan," katanya di Komplek Istana Negara, Senin (28/8).

Kredit bank sampai dengan Juni 2017 kemarin masih tumbuh melambat. Data Bank Indonesia, pada Juni 2017 kemarin kredit bank yang tersalurkan mencapai Rp 4.518, 1 triliun atau hanya tumbuh 7,6%. Pertumbuhan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan Mei 2017. Saat itu, kredit bank bisa tumbuh di level 8,6%.

Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia mengatakan, akibat perlambatan pertumbuhan kredit bank tersebut, BI merubah perkiraan pertumbuhan kredit perbankan untuk tahun 2017 ini. Jika sebelumnya mereka memperkirakan, kredit bank 2017 bisa bertumbuh ke kisaran 10%- 12%, dengan kondisi tersebut BI hanya memperkirakan tahun ini kredit bank hanya akan mampu tumbuh 8%- 10% saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia