LRT JABODEBEK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis LRT Jabodebek bisa beroperasi akhir bulan ini. Hal tersebut Jokowi ungkapkan saat meninjau lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek dari Stasiun Jati Mulya, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (10/8/2023). Melansir laman
Infopublik.id, Jokowi mengatakan, pengecekan berjalan dengan lancar moda transportasi massal tersebut diharapkan dapat beroperasi pada akhir bulan Agustus 2023. “Kemungkinan, insyaallah 26 Agustus (dapat beroperasi),” ujar Presiden.
Dia menambahkan, peninjauan kali ini untuk memastikan kesiapan sistem LRT, salah satunya terkait kesesuaian pemberhentian gerbong kereta di setiap stasiun. “Jadi ingin melihat lagi, mencoba lagi LRT kita. Kemarin kan ada perlu penyesuaian di sistem. Saya lihat sekarang ini, tadi saya cek di beberapa stasiun, sudah pas. Ini, cek sekali lagi, bagus,” kata Jokowi. Selain itu, Jokowi kembali menekankan pentingnya aspek keamanan dan keselamatan dalam pengoperasian LRT.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ajak Dubes ASEAN dan Mitra Naik MRT “Yang paling penting, diutamakan keamanan dan keselamatan,” tegas Kepala Negara. Terkait penetapan tarif untuk LRT, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan subsidi sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk menaiki transportasi massal ini. “Baik yang namanya kereta bandara, baik yang namanya Trans Jakarta, baik yang namanya KRL, baik yang namanya kereta api, baik yang namanya LRT, baik yang namanya MRT, baik yang namanya kereta cepat, semuanya harus ada subsidinya. Karena itu bisa menarik orang dari mobil pribadi masuk ke moda transportasi massal,” ujar Presiden Jokowi. Mengutip
Setkab.go.id, Jokowi juga meyakini, jika masyarakat beralih dari moda transportasi pribadi ke transportasi massal LRT maka akan mengurangi tingkat kemacetan, utamanya di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).
Baca Juga: Ini Bantahan Menteri Basuki Soal Longspan LRT Jabodebek yang Disebut Salah Desain “Kerugian kita per tahun itu hampir Rp 100 triliun karena kemacetan di Jabodetabek dan Bandung, setiap tahun merugikan hampir Rp 100 triliun dan ini memang harus diatasi karena secara makro ekonomi merugikan negara besar sekali,” ujarnya. Selain LRT, kata Presiden, pemerintah juga tengah menggenjot moda transportasi massal lainnya untuk segera dioperasikan, yakni Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Presiden Jokowi berharap moda transportasi massal tersebut bisa dioperasikan pada bulan September sehingga bisa menjadi bagian dari solusi mengurangi kemacetan maupun polusi. “Kereta cepat mungkin kita akan coba lagi di September. Begitu siap semuanya juga segera dioperasikan. Makin cepat dioperasikan makin baik. Karena kita tahu tiap hari kita ini menghadapi kemacetan, tiap hari kita juga menghadapi polusi,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie