Jokowi: Jangan campurkan ekonomi dan politik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Jokow Widodo (Jokowi) dengan tegas meminta para pengusaha untuk tidak mencampurkan urusan politik dan ekonomi. Apalagi setiap tahunnya akan ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Untuk tahun depan saja, Jokowi mencatat akan ada Pilkada di 171 kabupaten atau kota atau provinsi.

"Saya hanya ingin kita semua biasakan yang urusan politik, biar politik. Yang ekonomi, mari kita kerja di ekonomi. Jangan campur aduk, jangan sampai Kadin menyambi jadi politikus misalnya, ini jadi campur aduk. Pengusaha apa politikus?" tegas Jokowi dalam acara CEO Forum yang diselenggarakan oleh Harian Kompas pada Rabu (29/11) di Raffles Hotel Jakarta.


Lebih lanjut Jokowi bilang pengusaha harus memberi sekat yang jelas antara urusan politik dan ekonomi. Sehingga urusan ekonomi tidak terpengaruh politik.

" Urusan politik urusan politiklah, silahkan. Tapi Ekonomi jangan terpengaruh, pengaruh boleh tapi dikit saja, dikit saja, jangan banyak," ujarnya.

Dengan begitu Jokowi berharap para pengusaha tidak lagi melakukan aksi "wait and see". Pasalnya sejak Jokowi memerintah pada tahun 2014 lalu, para pengusaha terus menunggu untuk berinvestasi.

"Investasinya pengusaha tahun depan seperti apa? Wait  and see pak. Dari 2014 saya tanya wait and see, kita tiap tahun ada Pilkada. Nanti Tahun depan wait and see, ada pilpres pak. Kapan kita kerja kalau begitu terus? Sudah jelas angka-angka, sudah jelas data-data, marilah kita bekerja keras memakmurkan, menyejahterakan negara ini," himbau Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto