JAKARTA. Sebagai respons terhadap Hari Buruh Internasional alias May Day, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo menitipkan pesan agar kaum buruh tidak dijadikan objek dalam politik pemilu. Sebaliknya, buruh harus tetap menjadi subjek perubahan. Pesan itu dititipkan kepada Sekretariat Nasional Jokowi dalam rilis yang diterima Tribunnews, Jumat (2/5). Jokowi meminta para pendukungnya tidak terlibat dalam politik sloganistik, melainkan bergerak nyata menjadi bagian dari penyelesaian masalah-masalah buruh. Jokowi menyadari penuh, Perayaan May Day Tahun ini, penuh dengan nuansa politik pilpres. Oleh sebab itulah, Jokowi menghindari politik seremonial, dan memilih politik hadir, atau melakukan dialog langsung dengan buruh, langsung di tempat tinggal buruh.
Jokowi: Jangan politisasi buruh!
JAKARTA. Sebagai respons terhadap Hari Buruh Internasional alias May Day, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo menitipkan pesan agar kaum buruh tidak dijadikan objek dalam politik pemilu. Sebaliknya, buruh harus tetap menjadi subjek perubahan. Pesan itu dititipkan kepada Sekretariat Nasional Jokowi dalam rilis yang diterima Tribunnews, Jumat (2/5). Jokowi meminta para pendukungnya tidak terlibat dalam politik sloganistik, melainkan bergerak nyata menjadi bagian dari penyelesaian masalah-masalah buruh. Jokowi menyadari penuh, Perayaan May Day Tahun ini, penuh dengan nuansa politik pilpres. Oleh sebab itulah, Jokowi menghindari politik seremonial, dan memilih politik hadir, atau melakukan dialog langsung dengan buruh, langsung di tempat tinggal buruh.