JAKARTA. Program pembangunan infrastruktur bertajuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang digagas pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak tiga tahun silam tak semua akan dilanjutkan oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menganggap terdapat perbedaan orientasi pembangunan antara pemerintahan yang akan dibangunnya dengan pemerintahan saat ini. "Kami fokus pada kedaulatan pangan beserta seluruh infrastrukturnya. Selain itu, prioritas kami ialah transportasi laut dan berbasis rel," ujar Jokowi, akhir pekan lalu. Proyek infrastruktur untuk mencapai kedaulatan pangan, antara lain membangun sistem irigasi, membangun waduk, mencetak lahan-lahan pertanian baru, hingga menyediakan subsidi pupuk. Meskipun begitu, ada sejumlah proyek MP3EI yang akan dilanjutkan. Seperti megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang yang berkapasitas 2x1.000 Megawatt (MW). Kelanjutan PLTU Batang juga akan disempurnakan dengan rencana pemerintah baru untuk meningkatkan pembangunan pembangkit listrik dengan energi baru dan terbarukan. Di luar infrastruktur kelistrikan, pemerintahan baru akan menggagas proyek baru seperti tol laut yang berupa revitalisasi pelabuhan dan pembangunan kapal sehingga bisa menjadi transportasi penghubung antar pulau. Tak berhenti sampai, pemerintah baru juga akan menuntaskan proyek jalan tol Trans Jawa dan akan disempurnakan dengan mendorong sejumlah proyek jalan tol baru untuk dibangun di jalur selatan Pulau Jawa. "Intinya, pemerintahan baru akan membangun infrastruktur sesuai dengan visi dan misi awal untuk mendorong ekonomi kerakyatan," kata Akbar Faisal, Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla. Anggota Tim Ekonomi, Jokowi-JK. Hendrawan Supratikno mengatakan program MP3EI yang baik pasti akan dilanjutkan pemerintahan baru dan yang kurang baik akan ditinggalkan. "Perbedaan pandangan pemerintah sekarang dengan pemerintah baru tidak boleh mengganjal proses transisi pemerintahan," kata Hendrawan. Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Firmanzah mengingatkan, pemerintah baru perlu memperbaiki persoalan MP3EI. Salah satunya adalah meningkatkan peran pemerintah daerah agar lebih terlibat dalam melaksanakan program MP3EI, tidak semua dari pemerintah pusat. Lihat halaman 20 KOTA. Paragraf 1. p ternyata , dan Tapi, Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Akbar Faisal bilang masih ada proyek infrastruktur MP3EI yang diusung pemerintahan saat ini untuk dilanjutkan pada pemerintahan baru, yakni , Akbar Faisalnya SDia menyebut kalaupun ada sejumlah p antara hal tersebut mengganjal yang sedang berlangsung. pemerintahan baru jika ingin melanjutkan MP3EI ke depan sejumlah persoalan yang masih terjadi pada proyek MP3EIsaat ini. Salah satu yang perlu dilakukan adalah peningkatan untuk lebih berparberkembang Paragraf 2. Paragraf Seselanjutnya. Paragraf akhir . n 3Program pembangunan Proyek Infrastrukturmp3eiProgram infrastruktur JOKOWI-JKTOPIKAsep Munazat, Fahriyadi, Benedictus Naratama Z. enedictus , FahriyadiPenulis Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jokowi-JK akan menyaring program MP3EI
JAKARTA. Program pembangunan infrastruktur bertajuk Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang digagas pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak tiga tahun silam tak semua akan dilanjutkan oleh presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menganggap terdapat perbedaan orientasi pembangunan antara pemerintahan yang akan dibangunnya dengan pemerintahan saat ini. "Kami fokus pada kedaulatan pangan beserta seluruh infrastrukturnya. Selain itu, prioritas kami ialah transportasi laut dan berbasis rel," ujar Jokowi, akhir pekan lalu. Proyek infrastruktur untuk mencapai kedaulatan pangan, antara lain membangun sistem irigasi, membangun waduk, mencetak lahan-lahan pertanian baru, hingga menyediakan subsidi pupuk. Meskipun begitu, ada sejumlah proyek MP3EI yang akan dilanjutkan. Seperti megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang yang berkapasitas 2x1.000 Megawatt (MW). Kelanjutan PLTU Batang juga akan disempurnakan dengan rencana pemerintah baru untuk meningkatkan pembangunan pembangkit listrik dengan energi baru dan terbarukan. Di luar infrastruktur kelistrikan, pemerintahan baru akan menggagas proyek baru seperti tol laut yang berupa revitalisasi pelabuhan dan pembangunan kapal sehingga bisa menjadi transportasi penghubung antar pulau. Tak berhenti sampai, pemerintah baru juga akan menuntaskan proyek jalan tol Trans Jawa dan akan disempurnakan dengan mendorong sejumlah proyek jalan tol baru untuk dibangun di jalur selatan Pulau Jawa. "Intinya, pemerintahan baru akan membangun infrastruktur sesuai dengan visi dan misi awal untuk mendorong ekonomi kerakyatan," kata Akbar Faisal, Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla. Anggota Tim Ekonomi, Jokowi-JK. Hendrawan Supratikno mengatakan program MP3EI yang baik pasti akan dilanjutkan pemerintahan baru dan yang kurang baik akan ditinggalkan. "Perbedaan pandangan pemerintah sekarang dengan pemerintah baru tidak boleh mengganjal proses transisi pemerintahan," kata Hendrawan. Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi, Firmanzah mengingatkan, pemerintah baru perlu memperbaiki persoalan MP3EI. Salah satunya adalah meningkatkan peran pemerintah daerah agar lebih terlibat dalam melaksanakan program MP3EI, tidak semua dari pemerintah pusat. Lihat halaman 20 KOTA. Paragraf 1. p ternyata , dan Tapi, Deputi Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Akbar Faisal bilang masih ada proyek infrastruktur MP3EI yang diusung pemerintahan saat ini untuk dilanjutkan pada pemerintahan baru, yakni , Akbar Faisalnya SDia menyebut kalaupun ada sejumlah p antara hal tersebut mengganjal yang sedang berlangsung. pemerintahan baru jika ingin melanjutkan MP3EI ke depan sejumlah persoalan yang masih terjadi pada proyek MP3EIsaat ini. Salah satu yang perlu dilakukan adalah peningkatan untuk lebih berparberkembang Paragraf 2. Paragraf Seselanjutnya. Paragraf akhir . n 3Program pembangunan Proyek Infrastrukturmp3eiProgram infrastruktur JOKOWI-JKTOPIKAsep Munazat, Fahriyadi, Benedictus Naratama Z. enedictus , FahriyadiPenulis Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News