JAKARTA. Kepastian pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga di pemilu presiden, 9 Juli nanti, tak kuasa mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Malah, aksi ambil untung di pasar modal berlanjut. Alhasil, indeks pun terjungkal ke bawah level 5.000. Kemarin, indeks saham longsor 2,37% ke level 4.895,96. Meski harga saham tertekan, lagi-lagi investor asing masih membukukan pembelian bersih senilai Rp 508,67 miliar. Total jenderal, di tahun ini, asing sudah membukukan net buy Rp 41,18 triliun. Kata analis, indeks melemah lantaran pasar melihat pertarungan pemilu presiden antara Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla, dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, bakal sengit. Kini, kedua pasangan itu memiliki kans sama besar. Terlebih setelah dukungan partai politik ke Prabowo-Hatta menguat.
Jokowi-JK dijagokan pelaku bursa saham
JAKARTA. Kepastian pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga di pemilu presiden, 9 Juli nanti, tak kuasa mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Malah, aksi ambil untung di pasar modal berlanjut. Alhasil, indeks pun terjungkal ke bawah level 5.000. Kemarin, indeks saham longsor 2,37% ke level 4.895,96. Meski harga saham tertekan, lagi-lagi investor asing masih membukukan pembelian bersih senilai Rp 508,67 miliar. Total jenderal, di tahun ini, asing sudah membukukan net buy Rp 41,18 triliun. Kata analis, indeks melemah lantaran pasar melihat pertarungan pemilu presiden antara Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla, dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, bakal sengit. Kini, kedua pasangan itu memiliki kans sama besar. Terlebih setelah dukungan partai politik ke Prabowo-Hatta menguat.