Jokowi kantongi 43 nama calon menteri kabinetnya



JAKARTA. Proses seleksi menteri untuk kabinet Presiden Terpilih, Joko Widodo memasuki babak akhir. Menjelang tiga hari pelantikannya Jokowi telah mengerucutkan nama calon menteri yang akan dipilihnya menjadi hanya tinggal 43 nama saja.

Jokowi mengatakan bahwa 43 nama calon menteri yang akan dipilihnya tersebut berasal dari dua elemen. Pertama, profesional partai. Sedangkan kedua, profesional.

Sebagai catatan saja, Jokowi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa jumlah kementerian yang akan dibentuk pada masa pemerintahannya nanti akan mencapai 34 kementerian. Ke-34 kementerian tersebut menurut skenario awal, akan diduduki oleh orang profesional murni sebanyak 18 dan kalangan profesional partai sebanyak 16 orang.


Namun beberapa waktu lalu, struktur kabinet tersebut diubah oleh Jokowi. Jokowi berencana hanya akan membentuk 33 kementerian dengan empat kementerian koordinator. Saat ini, sudah ada beberapa kandidat kuat yang disebut-sebut oleh sejumlah media akan ditunjuk oleh Jokowi untuk membantunya.

Untuk kementerian bidang ekonomi misalnya, Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I lalu disebut akan ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Selain Sri, nama lain yang juga santer akan ditunjuk menjadi pembantu Jokowi adalah; Ignatius Jonan, Agus Martowardojo, Bambang Brodjonegoro, Darmin Nasution, dan Luhut Binsar Panjaitan. Namun, ketika dimintai penjelasannya mengenai nama- nama calon kuat menterinya tersebut Jokowi mengatakan, belum bisa mengumumkannya.

Jokowi hanya memastikan bahwa nama-nama yang akan dipilihnya tersebut nantinya akan benar-benar berintegritas. Sebab, sebelum memutuskan calon tersebut, dia juga meminta KPK dan PPATK untuk menelusuri rekam jejak ke- 43 calon tersebut.

"Nanti diihat, saya tidak ingin sampaikan nama, etikanya, setelah pelantikan baru bisa sampaikan namanya, termasuk nama kementerian koordinator baru yang akan dibentuk," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta Jumat (18/10).

Natsir Mansyur, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indinesia sementara itu berharap dalam memilih menteri, Jokowi bisa berhati- hati. Selain memperhatikan rekam jejak yang bersih dan profesionalisme yang tinggi, dia berharap agar menteri- menteri yang ditunjuk Jokowi nantinya memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Kemampuan tersebut katanya, penting untuk mengimbangi realitas politik yang terjadi di DPR dan MPR yang mayoritas kursinya dipegang oleh kubu yang berseberangan dengan pemerintah. "Menteri yang dipilih harus mampu imbangi dan mengerti DPR, tahu ketatanegaraan, memahami dunia bisnis, dan tata kelola supaya semuanya bisa bersinergi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa