Harga Beras - JAKARTA. Presiden Joko Widodo klaim harga beras yang sempat melambung telah mulai turun menjelang akhir Februari 2024. Namun, harga beras di Indonesia ternyata jauh lebih mahal dibandingkan negara tetangga. Harga beras di Indonesia dalam tren naik sejak akhir tahun 2023. Bahkan, belakangan ini sempat terjadi kelangkaan beras di peritel sehingga berlaku pembatasan pembelian untuk konsumen. Namun, Presiden Jokowi membantah harga beras masih naik. Hal ini dikatakan Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
Dilansir dari
Kompas.com, Jokowi mengaku selalu mengecek harga beras setiap hari di pasar-pasar tersebut. Dari hasil pengecekan, harga beras perlahan tidak lagi mengalami kenaikan. "Cek di Pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun. Karena harian itu saya cek. Dan saya itu selalu mendapatkan angka-angka," kata Jokowi, Rabu. Jokowi menyampaikan, harga beras bisa dicek di Pasar Induk Cipinang atau Pasar Johar yang merupakan pasar beras. "Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu. Coba dicek di Pasar Induk Cipinang, cek. Coba di cek lagi ke Pasar Johar, ini yang pasar-pasar beras itu harus dicek. Coba kalian datang ke Pasar Cipinang cek, harganya turun atau naik," ucap Jokowi. Sebelumnya diberitakan, masyarakat mengeluh harga beras mahal dan langka. Presiden Jokowi lalu melakukan inspeksi dengan mengunjungi Pasar Induk Cipinang pada Kamis (15/2/2024). Saat itu ia memastikan, harga beras turun dalam dua minggu ke depan. Sebab, suplai beras sedikit demi sedikit kembali aman di pasar. Permasalahan suplai yang menjadi salah satu penyebab kelangkaan beras ini sudah diselesaikan lewat pengiriman beras dari Perum Bulog ke daerah maupun ke Pasar Induk Cipinang. "Nanti dilihat, saya kira akan dalam seminggu dua minggu ini, saya rasa akan sedikit turun (harganya). Sambil nunggu panen kalau panen rayanya datang, pasti sudah (menurun harganya)," kata Jokowi usai meninjau stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (15/2/2024). Jokowi pun sempat mengungkapkan penyebab kelangkaan dan kenaikan harga beras. Selain masalah suplai, kelangkaan disebabkan macetnya distribusi dari beberapa sentra produksi ke pasaran. Salah satu masalah yang menghambat distribusi adalah bencana banjir di sejumlah kabupaten/kota, termasuk di daerah Demak dan Grobogan, Jawa Tengah. "Distribusinya juga terganggu di urusan banjir di Demak, di Grobogan, itu mempengaruhi," kata dia.
Baca Juga: Bapanas Jamin Harga Beras Akan Turun pada Bulan Ramadan Harga beras termurah dan termahal di dunia Dilansir dari
Kompas.com, Global Product Prices mengungkapkan harga beras yang bervariasi antara satu negara dengan negara lainnya. Lembaga penelitian yang melacak berbagai harga eceran bahan pokok ini merilis harga beras per Januari 2024. Menurut laman resminya, lembaga penelitian ini terdiri dari beberapa analis ekonomi yang dikepalai oleh Neven Valev, seorang ekonom bergelar PhD dengan pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai profesor ekonomi. Metode yang dilakukan oleh Global Product Prices didasarkan pada penelitian pendahuluan terhadap pengecer utama dan merek terpopuler di setiap negara untuk berbagai kelompok produk. Harga beras ini diseragamkan oleh Global Product Prices dengan satuan mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Adapun harga beras yang tertera untuk beras putih bulir panjang dengan satuan per kilogram. Berdasarkan 82 negara yang masuk dalam basis data, harga rata-rata beras per kilogram adalah 1,96 dollar AS. Di setiap negara, analis Global Produk Prices menggunakan setidaknya tiga sumber data harga seperti jaringan toko besar dan penjual online. Lantas, negara mana yang memiliki harga beras termurah dan termahal? Indonesia menduduki peringkat ke-12 dari peringkat negara dengan harga beras termurah. Sementara pada peringkat pertama, diduduki oleh Bangladesh dan disusul India di peringkat kedua. Berikut daftar negara dengan harga beras termurah per kilogram, dengan harga diubah ke satuan rupiah per Rabu (28/2/2024):
- Harga beras di Bangladesh: Rp 9.241
- Harga beras di India: Rp 12.217
- Harga beras di Pakistan: Rp 13.157
- Harga beras di Thailand: Rp 13.471
- Harga beras di Paraguay: Rp 14.567
- Harga beras di Kolumbia: Rp 14.567
- Harga beras di Argentina: Rp 14.880
- Harga beras di Vietnam: Rp 15.037
- Harga beras di Zambia: Rp 16.917
- Harga beras di Singapura: Rp 17.543
- Harga beras di China: Rp 17.856
- Harga beras di Indonesia: Rp 18.013
- Harga beras di Afrika Selatan: Rp 18.013
- Harga beras di Tanzania: Rp 18.483
- Harga beras di Turkiye: Rp 20.519.
10 negara dengan harga beras termahal di dunia Sedangkan negara yang menduduki peringkat pertama dengan harga beras termahal yakni Amerika Serikat. Kemudian, peringkat kedua diduduki Jepang dan peringkat ketiga Italia.
Berikut rincian 10 negara dengan harga beras termahal:
- Harga beras di Amerika Serikat: Rp 70,488
- Harga beras di Jepang: Rp 63.752
- Harga beras di Italia: Rp 62.812
- Harga beras di Serbia: Rp 60.149
- Harga beras di Uruguay: Rp 58.583
- Harga beras di Israel: Rp 51.691
- Harga beras di Swedia: Rp 48.715
- Harga beras di Kanada: Rp 48.558
- Harga beras di Swiss: Rp 48.088
- Harga beras di Lithuania: Rp 47.618.
Itulah informasi harga beras di Indonesia yang masih mahal dan ternyata lebih mahal dibandingkan Singapura. Pemerintah harus bertindak secepatnya menurunkan harga beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto