Jokowi: Krisis Yunani penyebab rupiah melemah



JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah adalah karena krisis keuangan yang tengah terjadi di Eropa, khususnya Yunani. Dampaknya, bukan hanya terhadap mata uang Garuda saja, tetapi terhadap hampir mata uang di seluruh dunia yang melemah terhadap Dollar Amerika Serikat.

Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir pelemahan rupiah terus berlanjut. Misalnya pada perdagangan sepanjang Kamis (12/2) kemarin berdasarkan pantauan dari Bloomberg, rupiah sempat menyentuh level Rp 12.801 per dollar AS.

Hari ini rupiah sedikit membaik, karena mampu menguat ke level Rp 12.741,5 per Dollar AS. "Ini karena eksternal, memang sering menyulitkan kita," ujar Jokowi, Jumat (13/2) di Istana Bogor.


Situasi mengenai kondisi nilai tukar ini disampaikan Jokowi dihadapan puluhan Bupati dari daerah Jawa dan Maluku. Tujuannya, agar kondisi ekonomi internal bisa ditingkatkan untuk menahan tekanan yang datang dari luar, seperti krisis Yunani tadi.

Tahun ini, pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada di level Rp 12.500 per Dollar AS, seperti hasil kesepakatan Komisi XI DPR RI dengan pemerintah dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015.

Seperti diketahui, Yunani belum menyepakati soal tawaran pemberian bantuan dari Uni Erpa. Hal ini terkait dengan penyelesaian utang negara seribu Dewa itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia