KONTAN.CO.ID - SOLO. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengalokasikan anggaran dengan jumlah besar sejak 2015 hingga 2023 untuk memperkuat daya saing dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Alokasi ini mencakup berbagai sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan infrastruktur. Staf Khusus Menteri Keuangan, Titik Anas, menyebutkan bahwa pemerintah telah mengucurkan anggaran pendidikan sebesar Rp 4.006,1 triliun dalam kurun waktu tersebut.
Menurutnya, anggaran ini telah menghasilkan berbagai kemajuan, termasuk peningkatan jumlah sekolah dan Angka Partisipasi Kasar (APK).
Baca Juga: Jokowi Kucurkan Anggaran Perlinsos Hingga Rp 3.127 Triliun di Periode 2015-2023 "Anggaran sebesar Rp 4 ribu triliun telah berkontribusi pada peningkatan jumlah sekolah dan kenaikan APK (Angka Partisipasi Kasar)," ujar Titik dalam Kongres ISEI XXII dan Seminar Nasional 2024 di Solo, Kamis (19/9).
Penurunan Stunting dan Peningkatan Fasilitas Kesehatan
Selain pendidikan, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk sektor kesehatan dengan total Rp 1.335,5 triliun sejak 2015 hingga 2023. Anggaran ini berdampak signifikan terhadap penurunan prevalensi stunting, dari 28,9% pada 2014 menjadi 21,5% pada 2023. Tidak hanya itu, jumlah Rumah Sakit Umum (RSU) di Indonesia juga mengalami peningkatan, dari 1.855 RSU pada tahun 2014 menjadi 2.636 RSU pada tahun 2023.
Perlindungan Sosial dan Penurunan Angka Kemiskinan
Pemerintah juga mengalokasikan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) sebesar Rp 3.127,6 triliun sejak 2015 hingga 2023. Anggaran ini berhasil menurunkan angka kemiskinan di Indonesia menjadi satu digit, dari 11% pada 2014 menjadi 9,03% pada 2023. Selain itu, ketimpangan pendapatan, yang diukur melalui rasio gini, juga menunjukkan perbaikan, turun dari 0,406 pada 2014 menjadi 0,379 pada 2023. Angka pengangguran pun turun dari 5,7% pada 2014 menjadi 4,82% pada 2023, mencerminkan dampak positif dari alokasi anggaran ini terhadap kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Tok! DPR Setujui UU APBN 2025, Anggaran Belanja Dipatok Rp 3.621,31 Triliun Peningkatan Daya Saing Melalui Infrastruktur
Tidak kalah penting, pemerintah juga mengalokasikan Rp 3.167,4 triliun untuk infrastruktur sejak 2015 hingga 2023. Alokasi ini telah memperkuat daya saing Indonesia, seperti yang terlihat dari peningkatan peringkat Indonesia dalam Logistics Performance Index (LPI), dari posisi 63 pada 2014 menjadi 53 pada 2023. Pembangunan jalan tol juga menjadi salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan infrastruktur. Jumlah jalan tol yang beroperasi meningkat signifikan, dari 879 kilometer pada 2015 menjadi 2.879 kilometer pada 2023. "Infrastruktur dibangun secara masif, dan ini terbukti meningkatkan LPI kita. Jumlah jalan tol yang beroperasi naik hampir tiga kali lipat," jelas Titik Anas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .