Jokowi: Lapas khusus napi terorisme di Nusakambangan rampung tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengatakan permintaan dari Polri terkait lembaga permasyarakatan (lapas) khusus narapidana kasus terorisme akan rampung pada tahun ini.

Kepada wartawan, Presiden menyampaikan, lapas yang memiliki maximum security (kemanan maksimal) itu akan terdiri 500 lebih kamar. "Sudah ada, nanti 3-4 bulan lagi selesai. Super maksimum, tapi di Nusakambangan. Kita sudah bangun lama. Tinggal penyelesaian akhir," ungkapnya di Gedung DPP Golkar Jakarta, Rabu (23/5).

Sebelumnya, Kapolri Tito Karnavian mengusulkan untuk adanya lembaga permasyarakatan (lapas) khusus narapidana kasus terorisme. Pasalnya, pihak kepolisian menilai penanganan terhadap narapidana terorisme dengan narapidana di kasus lain sangat berbeda.


"Saya juga mengajukan usul untuk penambahan lapas maximum security karena nantinya kalau ada penegakan hukum akan berujung pada lapas, karena treatment-nya tidak sama dengan napi lain. Kalau tidak napi lain akan terpengaruh," ungkap Kapolri Tito Karnavian usai, Selasa (22/5).

Hal itu dilakukan setelah kepolisian mengalami kasus terorisme yang direncanakan dari sel penjara, yakni pelatihan militer ilegal para teroris di Jalin Jantho, Aceh, 2009 silam.

"Kami pernah punya pengalaman kasus pelatihan militer terorisme ilegal di Aceh dikoordinir, dibicarakan dan direncanakan di Lapas Cipinang oleh Abu Bakar Baasyir, Aman Abdurrahman dan Raden Iwan Kurniawan dari tiga kelompok berbeda," lanjut Tito.

Sementara, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, terkait rutan itu sudah disepakati dan akan dibangun di Nusakambangan. "Kami akan tambah di Nusakambangan, sekarang yang existing sedang dibangun. Tambahan lapas Pasir Putih namanya Karanganyar, super maximum security, sudah 40%, tinggal 60% lagi akan selesai tahun ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini