Jokowi: Laut merupakan masa depan ekonomi Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, laut merupakan masa depan ekonomi Indonesia. Ini ia katakan, saat debat di Hotel Senayan, Jumat (17/2).

Menurut Jokowi, selama empat tahun ini, terdapat 7.000 kapal asing ilegal yang ada di perairan Indonesia. Pun 488 kapan sudah dikejar untuk ditenggelamkan.

Dengan begitu, ia percaya hal ini menjadi kesempatan bagi para nelayan untuk mendapatkan sumber daya alam dan ikan yang lebih banyak dan sejahtera.

Pun selain ikan, Jokowi mengatakan, kegiatan offshore juga perlu digali lebih lanjut. "Kadang-kadang minyak kita tidak tereksplorasi dengan baik di laut kita. Ini akan dorong, ladang minyak bisa menyaksikan income untuk pendapatan negara," katanya.

Apalagi, kesiapan infrastruktur laut juga dibenahi secara besar-besaran. "Tol laut juga terus dikejarkan. Konsisten dilakukan agar banyak manfaat ke negara," tutur Jokowi.

Tapi sayangnya, Prabowo menilai, saat ini nyatanya masih banyak nelayan yang miskin serta tidak punya akses modal maritim. Sehingga tidak bisa  melaut dan melaksanakan pekerjaannya.

"Kalau kami saat diberikan mandat akan memberikan strategi, negara harus  hadir. Kami akan membuat BUMN khusus di bidang laut dan perikanan dan mengorganisir nelayan, dilatih dengan tepat," tegas Prabowo.

Pun juga dengan modal akses prasarana dan storage dibantu pemerintah. "Jadi kita ingin mengendalikan tapi memberdayakan yang miskin," tambah dia.

Tapi Jokowi kembali menyebutkan, saat ini sudah ada BUMN yang khusus membantu ikan-ikan nelayan, yakni Perindo. Apalagi, perizinan untuk nelayan-nelayan kecil yang memiliki bobot 10GT tidak pakai izin.  lagi.

Pun juga, soal akses pembiayaan saat ini sudah ada bank mikro nelayan. Bahkan Jokowi menceritakan, setiap pekan bertemu dengan nelayan.

"Saya pernah pergi berdua memastikan kondisi nelayan di Semarang untuk betul-betul mengetahui kondisinya,  saya ke sana berdua sama sopir ke sana untuk mendengar langsung keluhan nelayan ke telinga saya," katanya.

Tapi sayangnya, Prabowo untuk hal ini tidak menanggapi. "Terima kasih, cukup jelas pak. Saya kira cukup pak," kata Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto