Jokowi masih pertimbangkan jabatan wakil menteri



JAKARTA. Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan perlu tidaknya jabatan wakil menteri. Jabatan tersebut mutlak dibutuhkan jika beban kerja di kementerian terkait berat. Namun jika beban kerja tak berat, maka jabatan itu akan ditiadakan. "Kami masih hitung kebutuhan," kata Jokowi, Senin (4/8).

Menurutnya, jabatan wakil menteri harus disesuaikan dengan anggaran yang ada sehingga mesti diperhitungkan secara cermat. Saat ini Jokowi masih belum membicarakan mengenai menteri termasuk kemungkinan sejumlah ketua umum partai pendukung yang akan mengisi posisi tersebut. Pihaknya saat ini tengah berbicara tentang persoalan dan rencana kebijakan. Jika semua sudah jelas soal kementerian yang final, barulah akan membicarakan posisi menteri.

Guna merumuskan kebijakan yang tepat untuk pemerintahannya. Jokowi membentuk tim transisi. Tim transisi  terdiri dari Kepala Staf, Rini M. Soemarno. Dibantu oleh empat deputi yaitu Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan dan Akbar Faizal. Selain kelima nama yang disebutkan ada penasihat senior dan satuan tugas khusus. Menurut Andi Widjajanto, tim tersebut memiliki masa tugas hingga 20 Oktober mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto