Jokowi: Memang ada satu dua tiga BUMN yang salah kelola



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menuding pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini tidak benar. Ia mencontohkan, kondisi perusahaan penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia sulit meraih untung dan cenderung kalah saing dengan penerbangan swasta.

"Apa bapak ngerti yang terjadi di BUMN-BUMN kita? BUMN adalah benteng terakhir perekonomian Indonesia, tapi sekarang benteng-benteng itu goyah!" kata Prabowo dalam debat terbuka kelima malam ini, Sabtu (13/4). 

Menanggapi tudingan tersebut, Jokowi tak menampik bahwa selama ini telah ada beberapa kesalahan dalam pengelolaan BUMN.


"Saya tidak mau membuka masa lalu BUMN-BUMN, tapi memang ada satu dua tiga yang salah kelola, itu yang perlu kita perbaiki dan kerjakan," ujar Jokowi.

Namun, Jokowi menentang pernyataan Prabowo yang menyebut kondisi keuntungan BUMN makin buruk. Menurutnya, setoran dividen BUMN kepada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) semakin meningkat.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa saat ini posisi BUMN semakin kuat dengan adanya pembentukan holding. Misalnya, blok migas Rokan dan Mahakam yang dulu dikelola perusahaan-perusahaan besar kini telah berada di bawah Pertamina.

"Freeport yang dulu hanya 9% diberikan ke kita, sekarang sudah diambil oleh Inalum 51% sahamnya. Artinya, BUMN kita mampu melakukan akuisisi seperti itu," tutur Jokowi.

Adapun, Jokowi lagi-lagi mengingatkan agar masyarakat memandang segala sesuatu dengan optimistis, termasuk memandang kinerja BUMN.

"Tidak ada negara maju di mana pun yang masyarakatnya pesimis. Kalau ada masalah, kalau ada problem, itulah tugas kita sebagai pemimpin. Saya tidak mau menyalah-nyalahkan, saya ingin mencari solusi!," tandas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto