JAKARTA. Nilai tukar kontrak forward rupiah masih melanjutkan penguatannya di transaksi perdagangan Singapura hari ini (9/7). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.10 waktu Singapura, nilai kontrak forward rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan perkasa 1,4% menjadi 11.590 per dollar AS. Ini merupakan penguatan terbesar sejak 14 Februari lalu. Kontrak yang sama sudah menguat 3,5% sejak 3 Juli lalu di tengah spekulasi bahwa Jokowi akan memenangkan pilpres tahun ini. Berdasarkan hasil perhitungan cepat (quick count) di sejumlah survei, Joko Widodo alias Jokowi memimpin atas rivalnya Prabowo Subianto. Salah satunya adalah survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting yang menunjukkan kemenangan Jokowi sebesar 54,25% dari Prabowo Subianto sebesar 45,75%. Hasil survei ini berdasarkan pada 53,38% suara yang masuk setelah pilpres ditutup pukul 13.00 WIB. Sedangkan hasil Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan, Jokowi unggul 8% dengan prosentase 64,9%. "Kebanyakan hasil quick count menempatkan Jokowi di posisi atas. Dan reaksi pasar positif," jelas Wellian Wiranto, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura. Dia menambahkan, dengan hasil perhitungan cepat ini, tingkat ketidakpastian politik di Indonesia semakin menurun. "Sehingga, skenario terburuk tak ada pemenang yang jelas menjadi hilang," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jokowi memimpin, kontrak forward rupiah bersinar
JAKARTA. Nilai tukar kontrak forward rupiah masih melanjutkan penguatannya di transaksi perdagangan Singapura hari ini (9/7). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.10 waktu Singapura, nilai kontrak forward rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan perkasa 1,4% menjadi 11.590 per dollar AS. Ini merupakan penguatan terbesar sejak 14 Februari lalu. Kontrak yang sama sudah menguat 3,5% sejak 3 Juli lalu di tengah spekulasi bahwa Jokowi akan memenangkan pilpres tahun ini. Berdasarkan hasil perhitungan cepat (quick count) di sejumlah survei, Joko Widodo alias Jokowi memimpin atas rivalnya Prabowo Subianto. Salah satunya adalah survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting yang menunjukkan kemenangan Jokowi sebesar 54,25% dari Prabowo Subianto sebesar 45,75%. Hasil survei ini berdasarkan pada 53,38% suara yang masuk setelah pilpres ditutup pukul 13.00 WIB. Sedangkan hasil Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan, Jokowi unggul 8% dengan prosentase 64,9%. "Kebanyakan hasil quick count menempatkan Jokowi di posisi atas. Dan reaksi pasar positif," jelas Wellian Wiranto, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura. Dia menambahkan, dengan hasil perhitungan cepat ini, tingkat ketidakpastian politik di Indonesia semakin menurun. "Sehingga, skenario terburuk tak ada pemenang yang jelas menjadi hilang," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News