JAKARTA. Setelah batal melantik Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap bersikukuh mencalonkan Komjen Badrodin Haiti sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menggantikan Jenderal Polisi Sutarman. Bahkan, demi memuluskan niatnya, Jokowi melobi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam pertemuan yang digelar di Gedung DPR ini, Presiden Jokowi meyakinkan pimpinan DPR seputar pencalonan Badrodin Haiti sebagai kapolri. Menurutnya, keputusan itu telah mempertimbangkan aspek yuridis maupun sosiologis. "Alasan tidak dilantiknya Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri karena pencalonan itu menimbulkan perdebatan di masyarakat," ujar Jokowi, Senin (6/4). Padahal, kata Jokowi, saat ini pemerintah membutuhkan kapolri yang definitif. Terutama untuk menjalankan fungsi pengamanan bagi masyarakat. Maklum, selama ini, tugas kapolri masih dijalankan oleh pejabat pelaksana tugas (Plt) Kapolri yang kini dipegang oleh Badrodin Haiti.
Jokowi memuluskan pencalonan Badrodin
JAKARTA. Setelah batal melantik Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap bersikukuh mencalonkan Komjen Badrodin Haiti sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menggantikan Jenderal Polisi Sutarman. Bahkan, demi memuluskan niatnya, Jokowi melobi pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam pertemuan yang digelar di Gedung DPR ini, Presiden Jokowi meyakinkan pimpinan DPR seputar pencalonan Badrodin Haiti sebagai kapolri. Menurutnya, keputusan itu telah mempertimbangkan aspek yuridis maupun sosiologis. "Alasan tidak dilantiknya Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri karena pencalonan itu menimbulkan perdebatan di masyarakat," ujar Jokowi, Senin (6/4). Padahal, kata Jokowi, saat ini pemerintah membutuhkan kapolri yang definitif. Terutama untuk menjalankan fungsi pengamanan bagi masyarakat. Maklum, selama ini, tugas kapolri masih dijalankan oleh pejabat pelaksana tugas (Plt) Kapolri yang kini dipegang oleh Badrodin Haiti.