Jokowi merasa tak etis lagi ambil kebijakan di DKI



JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak menerima mandat khusus dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo jelang pelantikan presiden. Jokowi yang merupakan presiden terpilih akan dilantik pada 20 Oktober mendatang.

"Kata beliau (Jokowi), sudah tidak etis lagi dia memutuskan sesuatu (kebijakan) yang penting di DKI karena waktunya (menjabat) tinggal satu bulan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (23/9/2014). "Dari dulu juga saya (yang memutuskan kebijakan di DKI)," kata Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku tidak memiliki persiapan apa-apa untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Seperti sebelumnya, ia juga mengaku siap untuk menjadi presiden RI.


Berbagai kebijakan DKI yang diputuskan pun berasal dari ide Basuki, seperti lelang jabatan dan penganggaran melalui e-budgeting.

Bahkan, saat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki telah melantik Saefullah menjadi Sekda DKI, lalu melakukan uji coba proyek electronic road pricing (ERP) di Jalan Sudirman, Jakarta, dan lainnya. "Pelantikan ribuan PNS saja yang ditunda," kata Basuki.

Sekadar informasi, berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Pemda) disebutkan, jika kepala daerah terpilih menjadi pejabat lain, maka jabatan kepala daerah otomatis digantikan wakil kepala daerah. Oleh karena itu, Basuki akan menggantikan Jokowi sebagai gubernur DKI. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie