Jokowi minta anggaran pertahanan dimanfaatkan untuk genjot industrialisasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo meminta agar anggaran pertahanan dimanfaatkan untuk pengembangan industri strategis dalam negeri. Hal itu untuk meredam impor untuk alat utama sistem senjata (alutsista). 

Selain itu pengembangan industri strategis dibutuhkan untuk mencapai kebutuhan minimum yang sudah ditargetkan.

Baca Juga: Ini pertimbangan Menteri ESDM batalkan kenaikan harga gas industri


"Kita harus betul-betul memanfaatkan belanja di bidang pertahanan untuk terutama memacu industrialisasi, industri strategis di dalam negeri," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (31/10).

Jokowi meminta agar Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bekerja sama untuk mengembangkan industri strategis. Baik dengan pihak swasta mau pun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kerjasama dengan BUMN, kerjasama dengan swasta terus dilakukan, bahkan kita ingin agar produk yang ada itu bisa kita ekspor," terang Jokowi.

Sebelumnya Jokowi juga berpesan soal peningkatan alutsista saat menghadiri ulang tahun ke-74 TNI. Hal itu diperlihatkan dengan meningkatnya anggaran pertahanan tahun 2020.

Baca Juga: Soal Prabowo ke Amerika Serikat, saran ke Kemenlu hingga respons kedubes AS

Anggaran pertahanan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 sebesar Rp 131 triliun. Sementara pada APBN tahun 2019 anggaran pertahanan sebesar Rp 121 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi