Jokowi minta anggaran promosi wisata ditambah



JAKARTA. Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan dalam mendongkrak perekonomian negara. Komitmen pemerintah tersebut diwujudkan dengan meningkatkan anggaran dan perbaikan-perbaikan infrastruktur penunjang.

Presiden Joko Widodo mengatakan, untuk dapat lebih mempromosikan potensi wisata dalam negeri Kementerian Pariwisata diminta untuk meningkatkan anggaran pemasaran hingga lima kali lipat. 

Dengan peningkatan promosi itu diharapkan target sebanyak 20 juta wisatawan asing pada tahun 2019 dapat tercapai. Dengan berkembangnya pariwisata tersebut, diharapkan sektor pendukung juga akan terkena imbas positif.


Jokowi meminta sektor pariwisata ditangani secara serius dan detail. Kemudahan konektivitas untuk mencapai akses objek wisata hingga fasilitas dan kebersihan di lokasi tidak boleh disepelekan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dalam dua tahun terakhir ini promosi terhadap brand pariwisata Indonesia mendapat respons yang baik oleh masyarakat luar negeri. "Brand (Wonderful Indonesia) melompat dari posisi 140 menjadi 47 mengalahkan Thailand," kata Arief.

Sejalan dengan instruksi Presiden, Arief bilang pihaknya akan mengoptimalkan peran promosi pemasaran. Tahun ini saja, dari anggaran yang diterima Rp 5,4 triliun, anggaran untuk pemasaran sebanyak Rp 1 triliun.

Menurut Arief, pihaknya tetap akan konsisten terhadap peningkatan promosi tahun depan. Dengan anggaran yang diterima sebesar RP 4 triliun, separuhnya atau sebesar Rp 2 triliun bakal dialokasikan untuk promosi pemasaran.

Besaran nilai anggaran untuk promosi itu paling besar dikeluarkan untuk promosi di luar negeri. Arief memperkirakan, perbandingannya 1:2. "Kalau di luar negeri memang biayanya lebih besar," kata Arief.

Alokasi yang besar terhadap biaya promosi pemasaran ini telah berdampak positif terhadap jumlah wisatawan yang masuk. Bila tahun lalu jumlah wisatawan asing masih berada di kisaran 9 juta orang, tahun ini akan meningkat menjadi 12 juta orang. Dengan dukungan promosi pemasaran yang baik tahun 2017 dapat menembus 15 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini