Jokowi minta kajian dampak ekonomi pembatasan mudik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo masih meminta kajian terkait dampak ekonomi pembatasan mudik. Pembatasan mudik dilakukan untuk mengurangi mobilisasi masyarakat.

Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) ke berbagai wilayah. "Presiden meminta dilakukan kajian kembali bagaimana mitigasi dari sisi ekonomi khususnya kepada masyarakat yang terdampak, karena sebagian besar yang mudik ini adalah pekerja sektor informal yang kehilangan pendapatannya di Jakarta," ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi Mahardi kepada wartawan, Senin (30/3).

Baca Juga: Cegah penyebaran corona, Jokowi minta daerah tak berlebihan tangani pemudik


Wilayah Jabodetabek memang memiliki peran penting bagi ekonomi masyarakat. Akibat status tanggap darurat, beberapa sektor turun, termasuk sektor informal dan buruh harian.

Oleh karena itu perlu ada jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang kehilangan pendapatan. Sehingga kajian tentang mitigasi menjadi penting. "Kajian diharapkan selesai dalam dua hari dan presiden akan memutuskan," terang Jodi.

Baca Juga: Jokowi minta percepat bansos untuk pekerja informal hingga pedagang asongan

Asal tahu saja total terdapat 675 kasus positif dengan catatan 45 kasus sembuh dan 68 kasus meninggal dunia di Jakarta. Secara total di Indonesia terdapat 1.285 kasus positif dengan catatan 64 sembuh dan 114 meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati