Jokowi minta maaf kepada pejabat DKI yang diganti



JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta maaf kepada pejabat eselon II yang dirotasi pada Rabu (12/2/2014) siang. Jokowi mengatakan, langkah itu dilakukan untuk mempercepat pembangunan di DKI Jakarta.

"Mohon maaf kalau hal-hal seperti ini dilakukan. Saya hanya ingin memberi yang terbaik bagi warga Jakarta," kata Jokowi dalam sambutan pada acara pelantikan di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Rabu siang.

Jokowi mengakui bahwa perombakan besar-besaran pada jabatan strategis itu dilakukan karena masyarakat menaruh harapan besar kepada Pemprov DKI Jakarta, terutama dalam kepemimpinannya. Mereka yang diganti, menurut Jokowi, tidak sesuai harapannya.


"Saya hanya mengharapkan, jangan menyajikan hal basa-basi, semu, seremonial. Saya ini ngerti semua, mana yang serius, mana yang konkret. Saya kan setiap hari di lapangan," ujar Jokowi.

Jokowi kerap mendapatkan laporan bahwa sebuah pekerjaan sudah beres, sudah bagus, atau pejabat-pejabat itu memberi sajian seremonial yang sangat apik di hadapan Jokowi. Namun, dia mengakui bahwa tidak semua yang bagus itu benar-benar baik sesuai laporan itu.

Ia mengatakan, mutasi besar-besaran yang saat ini dilaksanakannya merupakan konsekuensi komitmen mereka ketika Jokowi menjabat sebagai Gubernur Jakarta. "Kalau tidak ikuti apa yang diinginkan masyarakat, ya bapak-ibu akan ketinggalan kereta. Seperti yang saya sampaikan satu tahun lalu. Saya harap pelantikan ini membawa kita kepada rel, seperti yang selalu bolak-balik saya sampaikan. Selamat bekerja," ujar dia.

Hari ini Jokowi secara tiba-tiba melantik 26 orang pejabat eselon II. Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono dirotasi menjadi anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Jabatannya digantikan oleh Muhammad Akbar. Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin juga pindah ke TGUPP dan digantikan oleh Saptasari Ediningtyas.  (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan