KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio penyaluran kredit perbankan ke sektor UMKM masih belum maksimal. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mendorong agar pembiayaan UMKM terus dipermudah. Jokowi menyebut, saat ini rasio penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru mencapai 21% dari total kredit. Jokowi pun meminta agar regulasi terkait pembiayaan UMKM bisa diperbaiki guna memudahkan para pelaku UMKM mengakses pembiayaan.
"Kredit perbankan ke UMKM ini baru 21%. Di China itu 65%, gede banget. Di Jepang 65%, di India 50%. Saya kira Pak Menteri BUMN mungkin juga nanti dengan BI dan OJK, ini regulasinya yang harus diperbaiki karena tidak semua UMKM kita itu memiliki aset agunan, memiliki kolateral sehingga prospek itu juga harus dilihat," kata Jokowi dal Kanal YouTube Sekretariat, Kamis (7/12).
Baca Juga: Kemenkop Siap Kirim Surat Teguran Bagi Bank Penyalur KUR yang Nakal Jokowi meminta lembaga perbankan dapat juga melihat prospek ke depan dari UMKM yang mengajukan kredit. Pasalnya tak semua UMKM memiliki aset untuk bisa dijadikan agunan pinjaman. "Jangan hanya melihat agunannya mana, dilihat juga dong prospeknya. Enggak punya agunan tapi prospeknya bagus mestinya juga bisa diberikan kredit," jelasnya.
Jokowi juga menyoroti bahwa saat ini baru 15,7% dari UMKM Indonesia yang masuk ke pasar ekspor. Angka tersebut juga masih tertinggal jika dibandingkan negara-negara lain seperti Singapura di angka 41% dan Thailand 29%. Selain mendorong UMKM untuk go global, Ia juga mendorong agar para pelaku usaha UMKM dapat menguasai pasar lokal. "UMKM kita harus terus naik kelas, harus go digital, harus go international, dan menguasai pasar lokal yang kita miliki karena pasar kita besar sekali. Tetapi juga, tidak melupakan yang namanya pasar ekspor dan pasar global," ujar Jokowi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat