Jokowi minta peningkatan kapasitas tes virus Corona (Covid-19)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong peningkatan kapasitas tes virus corona (Covid-19). Hal itu ia sampaikan saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara. Jokowi memerintahkan kepada Kementerian Kesehatan untuk membuat desain tes untuk Covid-19.

"Saya minta urusan tes ini Kemenkes dibuat desain perencanaan yang betul-betul baik," ujar Jokowi, Senin (7/9).

Jokowi bilang pembuatan desain harus komperhensif. Termasuk untuk menentukan berapa jumlah laboratorium yang dibutuhkan dalam satu daerah.


Pasalnya saat ini jumlah tes yang dilakukan masih terdapat ketimpangan antara provinsi yang satu dengan lainnya. Oleh karena itu pembuatan perencanaan tes penting untuk menemukan daerah yang masih terdapat kasus positif Covid-19 tinggi.

"Jangan sampai ada provinsi yang sudah melakukan tinggi sekali, tetapin ada provinsi yang testingnya masih rendah sekali," terang Jokowi.

Baca Juga: Surat edaran baru dari Kementerian PAN-RB terkait sistem kerja ASN saat new normal

Jejaring laboratorium pemeriksaan spesimen Covid-19 pun harus dipastikan. Hal itu agar terlihat bila jumlah laboratorium yang ada kurang di suatu daerah.

Selain itu sarana lain dalam pemeriksaan juga harus disiapkan. Jokowi bilang distribusi reagen untuk pemeriksaan harus dihitung agar tidak kekurangan di sebuah daerah.

Asal tahu saja, Indonesia telah menangani Covid-19 selama 6 bulan terhitung sejak diumumkan kasus pertama pada Maret 2020 lalu. Saat ini terdapat 320 jejaring laboratorium yang memeriksa Covid-19.

Hingga Minggu (6/9) lalu jumlah spesimen yang diperiksa baru sebanyak 2,43 juta dari 1,4 juta orang. Dari pemeriksaan tersebut rasio kasus positif di Indonesia sebesar 13,8%.

Angka pemeriksaan tersebut masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bila membandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 268 juta. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, terdapat 194.109 kasus positif dengan 138.575 kasus sembuh dan 8.025 kasus meninggal dunia.

Selanjutnya: Waspada, penderita obesitas berisiko lebih tinggi terinfeksi virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .