Jokowi minta sektor pertanian dan perikanan dikembangkan ke industri pengolahan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat kabinet terbatas membahas soal pengembangan sektor pertanian dan perikanan, Selasa (10/12). Jokowi menilai, dua sektor tersebut merupakan sektor strategis.

Bukan hanya sebagai penyedia bahan pangan untuk kebutuhan 260 juta penduduk, kedua sektor tersebut juga mampu menampung banyak tenaga kerja.

Oleh karena itu, Jokowi meminta adanya langkah terobosan dalam sektor tersebut. Antara lain sektro perikanan dan pertanian harus bergeser menuju industri pengolahan atau off farm.


Baca Juga: Duduk bersama Jokowi di Istana Merdeka, Ahok bahas cara memperbaiki neraca dagang

"Petani dan nelayan perlu keluar dari aktivitas on farm menuju ke off farm dengan memberikan nilai tambah aktivitas usaha tani dan perikanannya," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (10/12).

Guna mencapai hal itu, perlu ada skema pembiayan yang didorong oleh pemerintah. Salah satunya berkaitan dengan kredit usaha rakyat (KUR).

Jokowi kembali menegaskan, plafon KUR untuk tahun 2020 ditambah menjadi Rp 190 triliun agar dapat mendorong pengembangan usaha. Selain itu bunga yang ditawarkan pun lebih rendah sebesar 6% dengan opsi pembayaran bunga pokok lebih dahulu atau grace period sesuai masa produksi.

Selain itu pendampingan juga diperlukan oleh pelaku usaha. Guna mendorong berkembangnya pelaku usaha, Jokoei minta pelaku usaha mikro membentuk kelompok atau koperasi.

"Bekolaborasi dalam kelompok-kelompok atau dalam korporasi besar sehingga memiliki nilai skala ekonomi yang besar," terang Jokowi.

Baca Juga: Wishnutama: KUR perlu dibarengi dengan penguatan industri

Skala ekonomi yang besar akan mampu lebih efektif dalam mendapatkan bahan baku, mengakses modal kerja dan investasi. Serta mempermudah pemasaran untuk masuk dalam rantai pasok nasional maupun global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat