JAKARTA. Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) menilai bahwa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak tegas soal pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Kalau saya tegas-tegas saja. Mau naik (harga BBM bersubsidi), naik semuanya. Kalau saat ini kan di lokasi-lokasi tertentu saja (pembatasan), ya akhirnya gini, yang dibatasin di SPBU tengah kota, ya teriak," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (5/8). Jokowi tak mengetahui kalkulasi pemerintah SBY mengapa pembatasan penjualan BBM bersubdisi dilakukan di waktu dan lokasi tertentu saja. Jika dirinya resmi menjadi presiden, Jokowi mengaku akan mengkalkulasi dengan matang agar tidak terjadi kegamangan di masyarakat.
Jokowi nilai SBY tak tegas batasi BBM bersubsidi
JAKARTA. Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) menilai bahwa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak tegas soal pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Kalau saya tegas-tegas saja. Mau naik (harga BBM bersubsidi), naik semuanya. Kalau saat ini kan di lokasi-lokasi tertentu saja (pembatasan), ya akhirnya gini, yang dibatasin di SPBU tengah kota, ya teriak," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Selasa (5/8). Jokowi tak mengetahui kalkulasi pemerintah SBY mengapa pembatasan penjualan BBM bersubdisi dilakukan di waktu dan lokasi tertentu saja. Jika dirinya resmi menjadi presiden, Jokowi mengaku akan mengkalkulasi dengan matang agar tidak terjadi kegamangan di masyarakat.