Jokowi Optimistis Indonesia Emas 2045 Bisa Terwujud Sesuai Target



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dirinya optimistis visi Indonesia emas 2045 dapat terwujud sesuai target. 

Melansir Infopublik.id, Jokowi mengatakan, untuk mencapai Indonesia emas 2045, penyelenggaraan negara pada masa depan harus dipegang oleh pemimpin yang kuat, pemimpin yang mempersatukan, dan pimpinan yang merangkul.   

“Itulah tantangan yang ke depan semakin tidak mudah. Saya meyakini insyaallah kita bisa mencapainya,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Peresmian Gedung Serbaguna Minhaajurrosyidiin, di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin  Provinsi DKI Jakarta, Selasa (7/11/2023). 


Presiden kemudia menjelaskan secara detil, faktor kepemimpinan dengan tiga kualifikasi tersebut sangat penting dimiliki pada masa periode pemerintahan 2024, 2029, dan 2034. 

Dari periode waktu itu, sangat menentukan terwujudnya Indonesia Indonesia Emas 2045. 

Baca Juga: Aturan Batas Usia Capres-Cawapres, Jimly Asshiddiqie: Jangan Lagi Diperdebatkan

Melalui implementasi tiga kualifikasi kepemimpinan itu, lanjut Presiden, Indonesia akan melompat maju meraih visi di atas. Dan mengantisipasi setiap tantangan yang menghambat dari berbagai sektor. 

“Ini adalah momentum yang sangat menentukan Indonesia bisa melompat maju atau tidak,” tegasnya. 

Faktor selanjutnya, peningkatan demografis pada 2030 yang harus disikapi secara komprehensif. Masifnya tenaga kerja produktif Indonesia pada masa itu, harus dikelola dengan optimal oleh instansi pemerintah terkait. Dengan begitu, akan membuka banyak peluang membuat tanah air menjadi semakin maju. 

Visi Indonesia Emas 2045, tambah Presiden, harus mengakselerasi  Indonesia menjadi negara maju. Jangan sampai, Indonesia terjebak dalam negara berkembang yang terjadi pada sejumlah negara di Amerika Latin. 

Baca Juga: Kekeringan Melanda, Jokowi: Semua Negara Ngerem Ekspor Beras

“Problemnya adalah diberi kesempatan dan tidak menggunakan. Ini yang kita tidak mau itu terjadi di negara kita Indonesia,” tegas Jokowi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie