Jokowi paham warga kampung pulo enggan direlokasi



JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memahami alasan warga menolak dipindah dari tempat tinggal mereka di bantaran Sungai Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Jokowi yakin, lambat laun warga Kampung Pulo bakal bersedia direlokasi ke rumah susun.

"Paling baru didatangi lurah-camat satu-dua kali. Rampung pasti," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (5/2/2014) siang.

Selain kurangnya pendekatan oleh lurah dan camat, Jokowi mengatakan bahwa penolakan itu disebabkan warga tidak mau direlokasi ke rumah susun yang jauh dari tempat tinggal dan pekerjaan mereka. Warga hanya mau direlokasi rusun Jatinegara Barat.


Jokowi belum memikirkan untuk memenuhi tuntutan warga tersebut. Dia akan berkonsultasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum selaku penggarap normalisasi sungai. Hal itu dikarenakan rusun di Jatinegara Barat baru rampung Oktober 2014, sementara proyek normalisasi seharusnya dimulai awal tahun ini.

"Mereka juga maunya enggak ganti rugi, tapi ganti untung. Maka itulah pembicaraan yang akan kita lakukan selanjutnya," ujarnya.

Tahun ini Pemprov DKI Jakarta akan mulai merelokasi warga bantaran kali. Namun, rencana itu menghadapi penolakan warga, termasuk warga bantaran Sungai Ciliwung di Kampung Pulo. Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu menyebutkan, dari 3.500 kepala keluarga yang ada di wilayah itu, hanya 150 kepala keluarga yang bersedia pindah ke rusun yang telah ada. Warga tidak bersedia pindah ke rusun yang jauh. Warga memilih pindah setelah rusun Jatinegara Barat rampung.

Bambang menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan rusun di Pinus Elok, Cipinang Besar Selatan, Komarudin Cakung, Jatinegara Kaum, serta Pulogebang, Jakarta Timur. "Seharusnya bulan ini sudah mau direlokasi. Tapi mereka enggak mau jauh-jauh. Kita beri formulir kesiapan pindah enggak mau. Mereka memilih menunggu bulan Oktober untuk pindah," kata Bambang.

Kepala Dinas Perumahan dan Bangunan Pemerintah DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengatakan, sejumlah rusun di Jakarta Timur itu sedianya disiapkan bagi warga Kampung Pulo. Namun, karena sampai saat ini belum ada data warga yang masuk ke dinasnya, rusun itu dialihkan untukĀ  warga lain. Menurut Yonathan, warga yang akan mengisi rusun itu terlebih dahulu adalah warga bantaran Kali Sunter, Kemayoran, Jakarta Pusat; warga tepi Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur; dan warga di tepi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan